View Full Version
Senin, 17 Nov 2014

Guru Israel Bersama Istrinya Diduga Menyusup ke Suriah untuk Bergabung dengan IS

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Polisi Zionis Israel mencurigai seorang guru Arab-Israel dari Umm al-Fahem menyusup ke Suriah bersama istrinya melalui Turki dan bergabung dengan kelompok Islamic State (IS).

Guru tersebut, Shalahuddin Mahmeed, 24 tahun, ditangkap dua bulan lalu atas dugaan dia menyeludupkan benda-benda terkait kelompok Islamic State (IS) ke Israel dari Yordania dan didakwa karena menunjukkan solidaritas kepada organisasi jihad.

Setelah penangkapannya, Hakim Pengadilan Hadera, menempatkan Mahmeed pada tahanan rumah selama lima hari dan dia kemudian dibebaskan tanpa syarat. Kantor kejaksaan masih melakukan dengar pendapat untuk memutuskan apakah akan mendakwanya dalam kasus ini.

Seorang sumber polisi berpangkat tinggi mengatakan kepada Ynet bahwa "menurut informasi yang kami terima, kecurigaan timbul bahwa sang guru dan istrinya pergi ke Yordania, menyeberang ke Turki dan kemudian menyusup Suriah. Sepertinya tujuan mereka adalah untuk bergabung dengan kelompok Islamic State."
 
Warga Umm al-Fahem dan desa-desa tetangga juga mengatakan bahwa Mahmeed menyusup ke Suriah setelah dibebaskan.

Seorang warga dari Umm al-Fahem mengatakan bahwa "semua orang terkejut dan tidak menyangka bahwa hal semacam ini bisa terjadi. Saya mengerti bahwa guru dan istrinya menjalani penelusuran yang lama sebelum mereka dibiarkan ke Yordania."
 
Mahmeed mulai mengajar dua bulan yang lalu, beberapa saat setelah ia menikah dengan istrinya yang berasal dari Rusia dan telah menjadi muallaf. Dia berhubungan dengan Rabiya Shahade, yang meninggalkan rumahnya dan keluarganya di Nazareth setahun yang lalu dan menyusup Suriah untuk bergabung dengan Islamic State.

Seorang pria lain yang tahu Mahmeed berkata "Apa yang kita tahu adalah bahwa ia menyusup ke (Suriah). Kami mencoba untuk menghubunginya tapi tidak berhasil."

Sementara itu keluarga Mahmeed membantah keras dugaan tersebut. Menurut mereka, Mahmeed berpergian ke Turki dengan istrinya.

Pada awal September, Menteri Pertahanan Moshe Ya'alon memutuskan Islamic State sebagai organisasi yang melanggar hukum, dengan nasihat dari Shin Bet. Langkah tersebut memungkinkan tindakan hukum akan diambil terhadap organisasi itu, perekrutan untuk organisasi tersebut, dan aksi lain yang terkait dengan Islamic State. (an/ynet)


latestnews

View Full Version