KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban Afghanistan, hari Ahad (21/12/2014) mengatakan PBB memiliki "permusuhan dan motif politik" dalam laporan bahwa tiga perempat dari jumlah rekor tertinggi kematian dan luka warga sipil tahun ini adalah korban dari perbuatan para mujahidin.
Mencela laporan PBB sebagai "bias dan tidak berdasar", mujahidin Taliban mengatakan para penyelidik PBB sengaja menyatakan statistik tidak dengan sebenarnya untuk menyalahkan Taliban.
PBB mengatakan bahwa untuk tahun kedua, mujahidin bertanggung jawab untuk sekitar 75 persen dari korban warga sipil yang tewas, dengan jumlah mencapai angka tertinggi baru 3,188 sampai November, lebih dari jumlah untuk setahun penuh lainnya sejak mereka mulai melacak jumlah korban.
Taliban mengatakan dalam sebuah pernyataan email kepada wartawan pernyataan itu palsu.
"Korban sipil dalam perang saat ini terutama disebabkan oleh pemboman udara berat membabi-buta AS," kata Taliban, mengutip laporan bantahan bahwa serangan udara AS menewaskan beberapa anak sekolah pekan lalu.
Mereka juga menegaskan bahwa tentara, polisi Afghanistan dan milisi pro pemerintah anti Taliban tanpa pandang bulu membunuhi warga sipil dan mengecam PBB karena mengklasifikasikan para pejabat pemerintah Afghanistan yang Taliban bunuh, sebagai warga sipil.
Taliban menganggap semua pekerja pemerintah Afghanistan, khususnya para pejabat sebagai target mereka yang sah dan telah berulang kali memperingatkan agar mereka meninggalkan jabatannya di pemerintahan jika tidak ingin menjadi sasaran mujahidin. (st/Reuters)