BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Setelah menguasai 2 pangkalan militer rezim Bashar Al-Assad di barat laut Suriah, kelompok afiliasi Al-Qaidah di Suriah, Jabhat Al-Nusrah, kembali mendesak maju dengan berusaha merebut bandara Abu Dhuhur dari pasukan Suriah dan telah memberikan tenggat waktu satu pekan kepada tentara Assad untuk membelot dari fasilitas tersebut.
Menurut media pro-Nusra, kelompok tersebut mengeluarkan ultimatum kepada para personil militer di Abu Dhuhur hari Sabtu (27/12/2014), dan mengatakan bahwa dua tentara dari kompleks itu berhasil melarikan diri pos mereka dan menyerahkan diri kepada para mujahidin.
Beberapa ratus personil militer saat ini diyakini ditempatkan di bandara tersebut.
Awal bulan ini, Jabhat Al-Nusrah dan sekutu lokalnya Jund al-Aqsa dan Ahrar Al-Sham menyerbu dan menguasai pangkalan militer luas Wadi Al-Deif dan Hamidiyeh keduanya di provinsi Idlib, dalam salah satu kemunduran militer terbesar bagi rezim tahun ini.
Ratusan tentara Assad tewas dalam pertempuran itu, sementara ratusan lainnya berhasil kabur dari pangkalan itu ketika mujahidin mengakhiri pengepungan panjang hampir dua tahun terhaap markas militer itu dengan kemanangan.
Penyitaan Wadi Deif dan Hamidiyeh juga datang sebulan setelah Nusra dan sekutunya bentrok dengan kelompok oposisi sekuler afiliasi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) terkemuka, Front Revolusioner Suriah (FSR) dan semakin memperkokoh kehadiran mereka di wilayah Idlib. (st/tds)