SURUC, TURKI (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS/ISIS) menyatakan pembentukan cabang baru di Libya, mengungkapkan perluasan operasi di negara itu, sumber-sumber media melaporkan pada hari Rabu (7/1/2014).
Daulah Islam menerbitkan foto-foto apa yang digambarkan sebagai "operasi yang dilakukan oleh mujahidin dari Daulah Islam melawan tentara Libya di daerah Laithi" di Benghazi.
Kelompok IS mengumumkan dalam sebuah pernyataan yang diposting online bahwa "Sniping Squad" mampu membunuh 12 anggota yang loyal kepada Angkatan Darat Libya di distrik Laithi, menunjukkan bahwa mereka memiliki rudal dan senjata canggih di Libya.
"Sniping Squad juga menewaskan 29 pendukung tentara Libya awal pekan ini," tambah pernyataan itu.
Sementara itu, kelompok itu menerbitkan foto secara online menunjukkan bahwa saat ini mereka memiliki "rudal C5".
Kelompok IS telah takan menybertanggung jawab atas pembunuhan sebelumnya dari 15 tentara Libya di bagian selatan negara itu Jum'at lalu, yang mendorong pemerintah Libya mengumumkan keadaan siaga keamanan, menyerukan masyarakat internasional untuk mencabut larangan impor senjata, agar mampu melawan apa yang disebut "teroris" (mengacu pada kelompok mujahidin).
Berbicara kepada ARA News, aktivis hak asasi manusia Abdul Majid Salqini menunjukkan kemungkinan ekspansi kelompok ekstremis (baca;mujahidin) untuk mencapai lebih banyak negara di kawasan ini dan kemungkinan di luar "ketika kelompok radikal tersebut masih menerima pejuang dan senjata dari seluruh dunia".
"Baru-baru ini, kegiatan IS di Libya meningkat, bertepatan dengan serangan baru-baru ini di perbatasan Saudi, yang menunjukkan kemampuan IS untuk menyebarkan kegiatan teroris mereka di wilayah itu sebagai wabah," tambah Salqini. (st/ara)