PARIS (voa-islamcom) - Keadilan ditegakkan oleh oranng-orang Mukmin yang masih memiliki ghirah Islam. Mereka tidak membiarkan terhadap orang-orang yang sudah menghina Nabi Shallahu alaihi wassalam. Para mujahidin telah membalas dengan hukuman mati terhadap mereka.
Maka, diantara para kartunis itu, beberapa kartunis paling terkenal di Perancis karena menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tewas dalam serangan di Paris. Penghujat Nabi Shallahu alaii wassalam itu, tidak dibiarkan terus menerus menghujat Nabi yang sangat dimuliakan oleh Mukmin dan Muslim di seluruh dunia.
Kartunis penghina Nabi Muhammad itu termasuk di antara 12 orang yang tewas ketika sejumlah mujahidin bersenjata menyerbu kantor majalah penghina Islam Charlie Hebdo di Paris pada Rabu (7/1/2015).
Pemimpin Redaksi Stephane Charbonnier, yang dikenal sebagai Charb, dan kartunis yang dikenal dengan nama Cabu, Tignous dan Wolinski tewas dalam serangan di markas majalah Charlie Hebdo, dimana mereka memperoleh ketenaran, karena berulang kali menerbitkan karikatur menghina Nabi Muhammad.
Untuk diketahui, Stephane Charbonnier, Pemimpin Redaksi majalah penghina Islam tepat pada awal Januari 2013 lalu pernah menerbitkan komik menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Stephane bahkan memberikan pernyataan mengolok-olok, bahwa komik yang menggambarkan biografi Nabi Muhammad versi Charlie Hebdo itu sebagai komik halal.
‘’Kami sudah memiliki gambaran tentang kehidupan Muhammad seperti yang diceritakan oleh sejarawan Muslim. Tidak ada tambahan humor,’’ bunyi pernyataan Charlie Hebdo seperti dikutip Dailybhaskar dari Aljazeera. ‘’Jika bentuknya memunculkan sejumlah hujatan, latar belakangnya sepenuhnya halal,’’ Editor Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier, mengatakan kepada AFP, Rabu (2/1/2013).
Ilustrotor majalah penghina Islam itu mengaku dirinya mendapat ide meluncurkan komik biografi tentang Nabi Muhammad sejak enam tahun silam. Charb terinspirasi oleh surat kabar Denmark, Jyllands-Posten, yang mempublikasi 12 kartun menghina Nabi Muhammad pada September 2005.
Ulah majalah Charlie Hebdo yang berulang kali menghina Nabi Muhammad membuat umat Islam marah. Sebab dalam Islam, hukum penghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘alahi wa sallam, halal darahnya. Pada 2011, kantor Charlie Hebdo pernah dilempar bom api dan situsnya dibajak setelah menerbitkan edisi ‘Charia Hebdo’ yang memuat beberapa gambar kartun Muhammad.
Stephane Charbonnier mendapat sejumlah ancaman pembunuhan. Penanggung jawab penerbitan Charlie Hebdo yang dikenal dengan nama Charb itu hidup dalam perlindungan pihak kepolisian.
Stephane layak mendapatkan imbalan yang adil, sesuai dengan apa yang sudah dilakukannya, menghujat Nanbi Shallahu alaihi wasslam, di mana dia tewas, sesudah menghina Islam. Stephane tewas mengenaskan dalam serangan mematikan di kantor majalah penghina Islam Charlie Hebdo. Jangan biarkan manusia-manusia yang sudah menghina Nabi. [dimas/AW/dbs/voa-islam.com]