PARIS, PRANCIS 9voa-islam.com) - Salah satu dari 3 mujahid yang melakukan serangan di Paris bulan ini dimakamkan pada hari Jum'at (23/1/2015) dekat ibukota, sumber-sumber kepolisian mengatakan, setelah jenazahnya ditolak oleh negara asalnya, Mali, untuk dimakamkan di negara itu sebagaimana permintaan orang tuanya.
Sumber-sumber tersebut, yang meminta tetap namanya tetap anonim, mengatakan Amedy Coulibaly- yang membunuh seorang polisi dan empat warga Yahudi selama serangan 7-9 Januari-dimakammkan di bagian Muslim di pemakaman Thiais di luar Paris.
Keluarganya telah meminta dia untuk dimakamkan di Mali, namun pemerintah negara itu menolak permintaan tersebut.
Amedy Coulabily, yang menyatakan kesetiaan kepada Daulah Islam (IS/ISIS) menewaskan empat orang Yahudi dalam penyanderaan di sebuah supermarket Yahudi di Paris setelah menembak mati seorang polisi sehari sebelumnya.
Dua mujahid lain yang melakukan serangan Paris - Chérif dan Saïd Kouachi - dikuburkan secara diam-diam pekan lalu di kota-kota di mana mereka tinggal, masing-masing Gennevilliers dekat Paris dan Reims di timur laut.
Dua bersaudara Kouachi, Cherif dan Said, menyerang kantor majalah satir Charlie Hebdo di kota Paris pada Rabu pekan lalu menewaskan 12 orang termasuk pemimpin redaksi, Stephane Charbonnier, yang memang menjadi target utama mujahidin dalam serangan itu.
Al-Qaidah di Semenanjung Arab atau lebih dikenal dengan sebutan AQAP menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan mengutus Kouachi bersaudara untuk melakukan eksekusi tersebut sebagai pembalasan atas penghinaan berulang kali terhadap Nabi Muhammad dan umat Islam oleh Charlie Hebdo.
Said dan Cherif Koauchi gugur dalam baku tembak dengan polisi tiga hari kemudian setelah pencarian besar-besaran yang melibatkan ribuan pasukan keamanan Prancis.
Keduanya dimakamkan di kuburan tak bertanda karena pihak berwenang Prancis khawatir itu akan dijadikan "sebuah situs ziarah" oleh kelompok Islamis. (st/f24