SURIAH (voa-islam.com) - Seorang tokoh terkemuka di kelompok mujahidin Jabhat Al-Nusrah menasihati mantan penyanyi terkenal Libanon, Fadel Shaker, yang sebelumnya telah berubah menjadi seorang jihadis, agar Shaker tidak kembali ke karir bernyanyinya sebelumnya, laman berita naharnet melaporkan Rabu(11/3/2015).
Ulama jihadi asal saudi, syaikh Abdullah al-Muhaisiny, memperingatkan dalam sebuah pesan yang diarahkan ke pada Fadel Shaker melalui akun Twitter-nya menjadi seorang seniman lagi setelah laporan baru-baru ini bahwa ia ingin kembali "kehidupan normal, alami" dengan teman-teman dan keluarganya.
Syaikh Muhaisiny menyarankan Shaker tidak "mengambil panggung bernyanyi sekali lagi," dengan mengatakan: "Saya tidak mengetahui Anda sebagai seorang penyanyi, tapi aku tahu anda sebagai seorang pelantun jihad ... Mungkin jalan jihad sulit tapi saya terkejut" terhadap perilaku Anda.
"Fadel ... mungkin jalan badai itu (jihad-Red) yang membuat Anda lelah, tetapi saya akan memberitahu Anda bahwa Anda akan meninggalkan ke tempat lain ... mahkota perjalanan Anda dan tetap menjadi seorag pengkhotbah dan pelantun untuk Islam dan mencurahkan uang dan upaya anda untuk Allah," kata Syaikh Muhaisiny, yang saat ini berada di Suriah, dalam sebuah tweet.
Dia menambahkan: "Jika Anda tidak bisa dengan jalan yang benar maka jangan mengikuti kepalsuan."
Syaikh Muhaisiny mengatakan kepada Fadel: "Anda tidak seharusnya kembali ke panggung hiburan dan bernyanyi dan memungkinkan musuh Anda untuk menang."
"Jika Anda mau, Anda bisa kembali ke kehidupan normal Anda tetapi jangan kembali" ke karir Anda sebelumnya.
Lahir dengan nama Fadel Shmandur dari ayah Libanon dan ibu Palestina, ia memulai karirnya sebagai penyanyi populer acara pernikahan yang dilakukan dari atap dari kamp.
Meskipun ia tumbuh menjadi salah satu penyanyi paling terkenal di dunia Arab, Shaker menderita melalui masa kecil yang menyedihkan dari kemiskinan, dimana mantan teman musisi mengatakan itu membantu membawanya di jalan yang gelap di kemudian hari.
Dalam masa jayanya, Shaker menyanyikan lagu-lagu cinta yang hit seluruh wilayah instan. Dia merilis album pertamanya di akhir tahun sembilan puluhan, dan terus tampil hingga 2011.
Shaker yang sekarang berusia pertengahan empat puluhan, memutuskan untuk menghentikan karir bernyanyinya pada 2011 dan mulai aktif dalam gerakan Salafi jihadi pimpinan ulama terkemuka Libanon yang saat ini juga tengah dicari, Syaikh Ahmad Al-Asir.
Fadel Shaker telah buron selama hampir dua tahun. Dia bersembunyi di sebuah rumah yang baru saja membeli di kamp pengungsi Palestina Ain el selatan-Hilweh, tempat kelahirannya, menurut saksi yang baru-baru ini bertemu dengannya.
Dalam sebuah wawancara dengan LBCI dirilis Sabtu, Shaker membantah berjuang bersama orang-orang bersenjata pengikut Syaikh Ahmed al-Asir dalam benterokan sengit tahun 2013 dengan tentara di Sidon pinggiran Abra yang menewaskan 18 tentara dan puluhan orang bersenjata. Shaker dituduh terlibat pembunuhan langsung terhadap 2 tentara sehingga dia diburu oleh pasukan keamanan. (an/nahar)