TIMBUKTU, MALI (voa-islam.com) - Mujahidin Al-Qaidah di Maghrib Islam (AQIM) pekan ini memenggal seorang warga Mali yang mereka katakan membantu operasi anti-mujahidin Perancis di wilayah tersebut, sumber keamanan mengatakan Sabtu (21/3/2015).
"Seorang warga sipil Mali yang dituduh bekerja sama dengan pasukan Prancis dalam operasi Barkhane dieksekusi dan dipenggal oleh AQIM pekan ini," seorang sumber militer dari misi PBB di Mali MINUSMA mengatakan tentang pembunuhan hari Kamis di pasar di Tichift, 120 kilometer utara dari Timbuktu.
Seorang pejabat dari layanan keamanan regional mengatakan pejuang AQIM juga didistribusikan selebaran untuk orang-orang di pasar, mengingatkan perlakuan yang sama untuk "semua pengkhianat lain yang bekerja melawan Islam bagi pasukan asing di tanah Muslim Mali utara."
AQIM sebelumnya telah mengeksekusi para penduduk sipil di Mali utara yang bekerja sama dengan militer Prancis dan sekutunya dalam serangan dua tahun melawan mujahidin.
Upaya itu dimulai setelah bagian utara Mali diambil alih oleh mujahidin yang bersekutu dengan Al-Qaidah, termasuk AQIM pada musim semi tahun 2012 dan kemudian mengancam ibukota Bamako.
Para jihadis didorong ke utara ke gurun Sahara oleh operasi Serval yang dipimpin Prancis pada Januari 2013.
Operasi Serval telah digantikan dengan operasi Barkhane pada Agustus 2014, yang memperluas pertempuran anti-mujahidin ke seluruh wilayah Sahel-Sahara.
Meskipun demikian, mujahidin terus beroperasi di daerah-daerah dalam zona itu, serta kantong Mali utara dan melakukan berbagai serangan ke pasukan PBB MINUSMA dan juga Mali. (st/AFP)