MOSCOW, RUSIA (voa-islam.com) - Lebih dari 1.500 mujahidin Kaukasia berjuang bersama Daulah Islam (IS/ISIS) di Suriah dan Irak, media lokal Rusia mengutip perkataan seorang pejabat tinggi pada hari Jum'at (27/3/2015).
Sergei Malkov, utusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Kaukasus, mengatakan bahwa sejumlah besar mujahidin Kaukasus terkait IS telah menjadi ancaman besar bagi negara Rusia dan harus ditangani dengan serius, menambahkan bahwa "harus ada upaya-upaya tambahan untuk mencegah pejuang ini bermigrasi ke Timur Tengah, khususnya pemuda."
"Mereka para pemuda Kaukasia yang tidak memiliki kesadaran yang cukup untuk memahami konsekuensi bergabung dengan kelompok teroris seperti itu," kata Malkov dalam keterangan resmi, Jum'at.
Aktivis hak-hak sipil Suriah Ahmed Mall, yang berbasis di kota Raqqa yang dikuasai IS, mengatakan kepada ARA News bahwa jumlah pejuang dari negara-negara bekas Uni Soviet yang bergabung dengan jajaran IS terus meningkat, dan bahwa banyak dari mereka mulai menikahi wanita Suriah di daerah yang mereka kontrol, terutama di kota al-Bab di Aleppo Suriah.
"Kepemimpinan IS memberikan banyak perhatian terhadap para pejuang tersebut, memberikan mereka posisi komando yang paling mampu, karena keahlian mereka sebelumnya dalam perang jalanan," tambah sumber itu.
Banyak video yang diterbitkan oleh kelompok IS memverifikasi keberadaan sejumlah besar pejuang Northern Territory (Kaukasus) yang terlibat dalam pertempuran di Suriah dan Irak. Beberapa dari mereka menempati posisi tinggi, tidak seperti jihadis asing lainnya yang ada dalam jajaran ISIS. (an/ara)