BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) menyerbu dan merebut garis pertahanan pemerintah Syi'ah Irak di bagian timur dari kota Ramadi hari Kamis (21/5/2015), ketika mereka berusaha untuk menjaga momentum setelah merebut ibukota provinsi Anbar tersebut, polisi dan pejuang suku pro-pemerintah mengatakan.
IS memperkuat serangan mereka di sepanjang Efrat untuk menyerang posisi yang dikuasai oleh pemerintah di Husaybah, tujuh kilometer timur ibukota provinsi Anbar itu.
"Daesh mengambil kontrol dari garis pertahanan di Husaybah al-Sharkiya, di mana pasukan keamanan seharusnya memulai operasi mereka untuk membebaskan Ramadi," kata seorang kolonel polisi sebagaimana dilansir AFP.
Daesh adalah singkatan Arab untuk IS, yang mencetak kemenangan terbesar di Irak dalam hampir setahun ketika mengambil alih Ramadi pada hari Ahad.
Dia mengatakan posisi yang hilang pada Kamis dimaksudkan untuk melindungi Khaldiyah, Habbaniyah dan pangkalan militer utama terdekat.
Garis pertahanan yang diterobos tersebut terletak di Husaiba, sekitar 10 km dari kota itu, Kamis sore setelah pejuang ISIS secara intensif menembakkan mortir dan roket.
"Daesh mampu menembus 500 meter ke daerah. Ada bentrokan sengit antara pasukan keamanan dan para penyerang," kata petugas polisi tersebut yang berbicara dengan syarat anonim.
"Situasi ini sangat genting sekarang setelah pejuang ISIS berhasil dikuasai garis pertahanan kami di Husayba," kata menambahkan. "Kami telah mundur ke bagian timur wilayah dan kami sedang menunggu lebih bantuan bala bantuan dan serangan angkatan udara untuk menghentikan kemajuan Daesh."
Rafia Abdelkarim al-Fahdawi, seorang pemimpin suku lokal, menegaskan bahwa posisi pertahanan pemerintah di Husaybah telah hilang dan mengatakan jihadis sekarang mengancam mengambil seluruh wilayah tersebut. (st/AFP)