BENGHAZI, LIBYA (voa-islam.com) - Seorang komandan tingkat atas kelompok jihad Ansar Al-Syariah Libya telah gugur setelah bentrokan sengit dengan pasukan militer pemerintah yang didukung Barat di kota Benghazi, sumber-sumber militer Libya melaporkan pada hari Senin (26/10/2015).
"Syaikh Mansour Juma Shalali (alias Haroun) menjadi syuhada pada hari Ahad selama pertempuran dengan tentara Murtad," kata kelompok Ansar Al-Syariah dalam sebuah pernyataan, menggambarkan korban sebagai "Mujahid".
Berbicara kepada ARA News, analis Mesir Angie Ali mengklaim bahwa jihadis tidak memiliki inkubator sosial di Libya," dengan demikian ekstrimis (baca;mujahidin) tidak akan dapat bertahan untuk waktu yang lama di negeri ini".
"Jika dialog nasional Libya berhasil, mereka (mujahidin) akan melarikan diri ke luar negeri segera," dia sesumbar.
"Semua warga Libya merupakan Muslim Sunni dari madzhab Maliki, tetapi jika kelompok-kelompok ekstremis (baca;jihad) mampu merumuskan beberapa sel-sel tidur di kota-kota seperti Derna dan Sirte, ini terutama akan terkait dengan ketidakberadaan negara pusat yang kuat," tambahnya.
Cabang Daulah Islam (IS) Wilayat Barqa telah mengendalikan beberapa bagian dari Libya, termasuk kota pelabuhan Sirte. Kelompok ini telah terlibat dalam pertempuran dengan faksi-faksi bersenjata Libya lainnya selama beberapa bulan.
Ansar Al-Syariah, didirikan pada tahun 2011 selama Perang Libya dan bertujuan menerapkan hukum Islam di negara itu, sebelumnya mengkonfirmasi bahwa mereka tidak terkait dengan apa yang disebut pemerintah Keselamatan Nasional, didukung oleh milisi Fajr Libya, yang dituduh murtad oleh IS.
Tentara Libya yang dipimpin oleh pemerintah yang didukung oleh Barat sementara ini telah melakukan operasi militer untuk memberantas kelompok-kelompok jihad di kota Benghazi, termasuk Ansar al-Syariah dan IS, yang berada dalam kendali bagian kota. (an/ARA)