View Full Version
Ahad, 01 Nov 2015

ISIS Mesir Tembak Pesawat Rusia di Sinai Balasan Serangan Udara di Suriah

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Afiliasi Daulah Islam (IS) di Mesir pada hari Sabtu (31/10/2015) menyatakan bertanggung jawab atas penjatuhan pesawat penumpang Rusia A321 di Semenanjung Sinai Mesir.

"Pejuang Daulah Islam mampu menjatuhkan sebuah pesawat Rusia di atas provinsi Sinai yang membawa lebih dari 220 tentara salib Rusia. Mereka semua tewas, syukur kepada Allah," media pro-IS mengutip perkataan kepemimpinan kelompok tersebut.

"Operasi ini datang dalam menanggapi serangan yang dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur Rusia, yang sejauh ini telah menyebabkan kematian ratusan Muslim, termasuk perempuan dan anak-anak, di wilayah Suriah," kata mereka.

Wilayat Sinai, Afiliasi Daulah Islam di Mesir tidak mengatakan bagaimana pesawat itu dijatuhkan, tapi para aktivis pro-ISIS mengedarkan sebuah video di media sosial, mengatakan mereka mampu menembak jatuh pesawat itu.

Menurut beberapa laporan, cabang IS di Mesir memiliki beberapa rudal darat ke udara yang diluncurkan dari bahu yang disebut MANPADS.

Namun, para ahli keamanan mengatakan tidak mungkin bagi IS untuk menyerang pesawat seperti Airbus A321 saat terbang di ketinggian 31,000 kaki.

Bagaimanapun, Moskow membantah klaim tersebut, dengan mengatakan masalah teknis telah menyebabkan kecelakaan itu.

Menteri transportasi Rusia, Maksim Sokolov, membantah klaim kelompok itu, mengatakan itu "tidak akurat".

Tentara Mesir mengumumkan bahwa tidak ada bukti bahwa mujahidin yang bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat Rusia.

"Militer (Mesir) tidak melihat keaslian klaim atau video mereka (IS)," kata juru bicara militer dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam.

Sementara itu, perusahaan yang memiliki pesawat yang jatuh tersebut mengatakan Airbus A321 dalam "keadaan penuh", menambahkan bahwa kapten Valery Nemov memiliki pengalaman lebih dari 12.000 jam terbang, mengecualikan kesalahan manusia dalam bencana tersebut.

Sebuah sumber resmi di bandara Kairo mengatakan kepada ARA News bahwa pesawat Rusia itu hilang pada Sabtu pagi, setelah lepas landas dari bandara udara Sharm el-Sheikh ke Rusia.

"Pesawat itu jatuh cepat sekitar 6.000 kaki per menit sebelum menghilang dari radar, di mana pilot meminta kontrol lalu lintas udara untuk mendarat di bandara terdekat, tapi ia kehilangan kontak dengan kontrol udara," tambahnya.

Tim pencari menemukan reruntuhan di daerah pegunungan terpencil di Sinai Utara, menggambarkan kecelakaan itu sebagai "adegan tragis" dengan penumpang tewas masih terbakar di kursi mereka.

Menurut pejabat Mesir, Airbus A321 yang jatuh itu termasuk setidaknya 17 anak-anak, 138 perempuan dan 62 laki-laki. (an/ARA)


latestnews

View Full Version