QAMISHILI, SURIAH (voa-islam.com) - Junud (tentara) Daulah Islam (IS) telah menanam puluhan ranjau di sekitar kota al-Hawl di pedesaan timur Hasakah, timur laut Suriah, dalam sebuah langkah untuk mencegah pasukan gabungan sekuler-Komunis, Tentara Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS semakin maju ke arah posisi mereka, sumber-sumber militer melaporkan pada hari Jum'at (6/11/2015).
Berbicara kepada ARA News di Hasakah, petempur SDF Farhad Ameen mengatakan: "militan IS mencoba untuk menemukan cara untuk mencegah kemajuan kami menuju kota strategis al-Hawl, melalui peletakan puluhan ranjau di sekitarnya."
Sumber itu menambahkan bahwa kelompok radikal telah menggali parit di sekitar kantor pusat mereka di pedesaan timur dan selatan Hasakah.
"Mereka juga telah menggali parit-parit di desa Bahrat al-Khatooniya dan al-Kahila di sekitar al-Hawl," katanya, menunjukkan "tidak akan ada istirahat bagi pasukan kami; kami akan terus maju di timur laut Suriah sampai membebaskan kota strategis al-Hawl dan daerah lainnya dari IS."
"Tim rekayasa pasukan Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) telah menjinakkan sebagian besar ranjau di wilayah tersebut," kata Ameen kepada ARA News.
Anggota IS juga membakar zat minyak di pinggiran kota Al-Hawl dalam upaya untuk menyesatkan pasukan gabungan yang berkoordinasi dengan koalisi yang dipimpin AS selama operasi anti-IS di wilayah tersebut.
IS terus menggali parit dan menanam ranjau di sekitar wilayah-wilayah kunci di bawah kendali mereka di seluruh Suriah dan Irak.
Pada bulan Februari, para komandan garis depan Peshmerga melaporkan bahwa IS telah menggali parit 500-km panjangnya dari Shingal ke Kirkuk untuk melindungi pusat-pusat mereka terhadap serangan Peshmerga di Irak utara.
"IS telah berusaha untuk menghindari serangan kami dengan menggali parit keamanan dan menanam ranjau," kata seorang komandan Peshmerga ARA News.
IS baru-baru ini mulai menggali parit di sekitar kota Raqqa di timur laut Suriah, dalam upaya untuk mempertahankan ibukota de facto mereka terhadap serangan Kurdi. (an/ARA)