NANGARHAR, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) cabang Afghanistan telah meluncurkan sebuah stasiun radio anti-pemerintah basis mereka di provinsi Nangarhar diyang disebut "Voice of Khilafah" di mana mereka mempromosikan diri mereka sendiri dan menarik anggota baru.
Anggota dewan provinsi dan anggota parlemen Nangarhar, bersama dengan warga Jalalabad, mengatakan pada hari Rabu (16/12/2015) bahwa stasiun radio itu mengudara di seluruh kota Jalalabad, ibukota provinsi Nangarhar, serta melalui distrik-distrik.
Konten-kontennya termasuk pesan anti-pemerintah dan meminta para pemuda untuk bergabung dengan barisan mereka.
Menurut Nasir Kamawal anggota dewan provinsi Nangarhar: "Jelas mereka memiliki radio sendiri dan saya pikir itu mengudara pada 90FM dan terlalu banyak melakukan propaganda anti-pemerintah."
"Radio ini akan berdampak negatif pada kita umat Islam dan generasi baru dan muda," kata Fridon Khan Momand anggota parlemen lain.
Para pejabat juga mengatakan siaran radio tersebut mengudara pada frekuensi 90FM, menambahkan bahwa lokasi penyiaran tidak diketahui.
Banyak warga yang telah mendengarkan stasiun radio itu mengatakan IS menyiarkan Fatwa Jihad melawan pemerintah dan mendorong pemuda untuk melawan pemerintah.
"Sebagian besar publisitas adalah bahwa kita harus berjuang melawan pemerintah," kata salah satu warga.
"Pemerintah harus menutup stasiun radio tersebut karena radio itu benar-benar memiliki efek pada pemuda," kata warga lain.
"Militan Daesh merekrut pemuda untuk perang mereka dan mereka sebagian besar menyerukan pada para pemuda pengangguran," kata warga lain.
Sementara itu Departemen Informasi dan Kebudayaan Nangarhar tidak menyadari stasiun radio tersebut, juru bicara gubernur provinsi Attaullah Khogyani mengatakan bahwa upaya telah dimulai untuk membuat stasiun radio itu berhenti mengudara.
"Kami tidak sadar tentang stasiun radio yang disiarkan di daerah aman," kata Aworang samim kepala departemen informasi dan budaya.
"Radio ini mengudara dari seberang perbatasan dan kami telah berbicara dan mungkin kita mencapai hasil yang baik dan menghapus radio tersebut," kata juru bicara gubernur provinsi Attaullah Khogyani. Dia tidak menjelaskan namun yang pembicaraan telah diadakan.
Laporan ini datang setelah komandan AS dan NATO di Afghanistan, Jenderal John Campbell, hari Selasa memperingatkan peningkatan pendukung IS di Afghanistan.
Berbicara kepada The Associated Press, Campbell mengatakan bahwa ia yakin beberapa pejuang asing dari Suriah dan Irak telah bergabung dengan pejuang lokal Afghanistan di Nangarhar dan mencoba untuk mendirikan basis regional di provinsi tersebut. (st/tolo)