KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban menewaskan enam tentara koalisi dalam serangan jibaku hari Senin (21/122015) yang menargetkan sebuah konvoi pasukan gabungan Afghanistan-asing di Bagram, pangkalan terbesar NATO di Afghanistan.
Resolute Support, misi NATO di Afghanistan, mengkonfirmasi kematian enam tentara mereka dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Senin.
"Enam anggota layanan Resolute Support tewas akibat dari ledakan serangan kendaraan berperangkat bom rakitan di Bagram, Afghanistan pada 21 Desember sekitar pukul 01:30 sore," kata Resolute Support dalam siaran pers yang diterima The Long War Journal. "Selain itu, tiga anggota Resolute Support terluka dalam serangan itu."
Kebangsaan tentara yang tewas dan luka-luka itu tidak diungkapkan karena "itu adalah kebijakan Resolute Support untuk menunda identifikasi korban kepada otoritas nasional yang relevan."
Pasukan AS membuat sebagian besar dari pasukan yang berbasis di Bagram.
Taliban menegaskan hal itu dilakukan dengan bom mobil jibaku, dan menyatakan bahwa "setidaknya 19 agresor AS tewas" dalam serangan itu. Serangan itu dilakukan oleh "Zahidullah, seorang Mujahid tak kenal takut bagian dari unit syuhada Imarah Islam," menurut sebuah pernyataan yang dirilis pada Voice of Jihad. Salah satu tim penyerang jibaku Taliban semacam itu, yang dikenal sebagai Muaskar ul Fida, dioperasikan oleh Jaringan Haqqani.
Bagram adalah target prioritas tinggi untuk Taliban. Markas itu adalah yang terbesar di Afghanistan. Rencana AS untuk menyimpan sekitar 5.500 tentara terpisah antara markas di Bagram, Jalalabad, Kabul, dan Kandahar hingga 2016.
Taliban dan sekutu jihad mereka telah melakukan beberapa serangan profil tinggi di Bagram selama dekade terakhir. Dalam salah satu serangan yang lebih signifikan, Taliban - dalam hubungannya dengan Al-Qaidah, Jaringan Haqqani, dan Gerakan Islam Uzbekistan - melancarkan serangan jibaku kompleks pada pangkalan udara tersebut pada Mei 2010. Bekkay Harrach, seorang pemimpin senior al Qaeda dari Jerman , antara mereka yang gugur dalam serangan itu. (st/tlwj)