BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Seorang putra dari ulama terkemuka kelahiran Suriah, Syaikh Umar Bakri telah gugur di Irak saat berjuang bersama Daulah Islam (IS), sumber-sumber keamanan mengatakan Selasa (29/12/2015).
Populer Mobilisasi Irak, sebuah kelompok paramiliter Syi'ah yang didanai dan dipersenjatai Iran, mengklaim bahwa mereka dan pasukan keamanan telah membunuh Bilal Omar Bakri.
Bilal Umar Bakri "memimpin sebuah kelompok yang berusaha menyerang salah satu unit kami," di Salaheddin sebelah utara Baghdad, menurut pernyataan dari kelompok tersebut.
Sebuah sumber keamanan Libanon menegaskan bahwa Bilal Umar Bakri, yang berusia di akhir 20-an, telah gugur saat "berjuang di jajaran IS" di provinsi Salaheddin.
Putra Syaikh Omar Bakri lainnya, Mohammad Umar Bakri, yang berusia di akhir 30-an, meninggal dunia saat berjuang untuk IS di Aleppo di Suriah beberapa bulan sebelumnya, kata sumber itu kepada AFP tanpa menyebut nama.
Kedua bersaudara itu telah melakukan perjalanan bersama-sama dari Inggris ke Irak, sumber tersebut menambahkan.
Syaikh Umar Bakri, yang memegang kewarganegaraan Libanon, dikenal di Inggris karena mendukung Al-Qaidah.
Peradilan Libanon pada bulan Oktober menjatuhkan hukuman sampai enam tahun kerja paksa kepadanya karena membangun sebuah organisasi yang berafiliasi dengan afiliasi Al-Qaiadh di Suriah, Jabhat Al-Nusrah dan mendirikan kamp-kamp pelatihan untuk itu di Libanon.
Ketika ia berbasis di London, ulama terkemuka Muslim Sunni itu dijuluki oleh media sebagai "Ayatullah Tottenham" meskipun istilah itu berlaku untuk peringkat tinggi dalam ulama Syiah.
Syaikh Umar Bakri pergi dari Inggris, di mana ia tinggal selama dua dekade, ke Libanon setelah memuji para pelaku serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat dan pemboman di London 7 Juli 2005.
Dia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Lebanon atas sejumlah dakwaan namun dibebaskan dengan jaminan pada 2010 menunda pengadilan ulang, sumber pengadilan mengatakan pada saat itu.
Syaik Umar Bakri sendiri membantah setiap kaitan dengan Al-Qaidah meskipun ia mengatakan ia percaya "berada dalam ideologi yang sama."
Ia baru-baru ini ditangkap pada Mei 2014 atas keterlibatannya dalam kerusuhan di kota utara Tripoli. Beberapa waktu lalu Syaikh Omar Bakri muncul dalam sebuah video bersama dengan tahanan Sunni lainnya tengah disiksa dengan keji oleh petugas keamanan penjara Libanon. (st/AFP)