NEW DELHI, INDIA (voa-islam.com) - Sekelompok pejuang Islam bersenjata menyerang sebuah pangkalan udara kunci India dekat perbatasan dengan Pakistan, hari Sabtu (2/1/2015) pagi, para pejabat keamanan mengatakan, dalam serangan paling serius dari sejenisnya dalam beberapa tahun terakhir.
Setidaknya empat orang bersenjata yang diduga dari kelompok Jaish-e-Mohammed yang berbasis di Pakistan mengenakan seragam tentara menyusup ke pangkalan udara Pathankot di negara bagian utara Punjab di sekitar pukul 3:30 pagi, kata beberapa pejabat keamanan.
Serangan itu muncul satu pekan setelah Perdana Menteri Narendra Modi melakukan kunjungan kejutan ke Pakistan, yang pertama oleh seorang perdana menteri India dalam 11 tahun, dengan serangan Sabtu mengancam untuk menggelincirkan proses perdamaian yang baru lahir antara negara saingan bersenjata nuklir.
HS Dhillon, Direktur Jenderal Polisi, Punjab, mengatakan kepada AFP operasi di pangkalan itu masih berlangsung pada pukul 04:15 GMT.
"Kami sedang memeriksa daerah itu. Dua dari penyerang gugur dalam baku tembak awal tapi kami tidak dapat memastikan jika lebih banyak yang telah meninggal," katanya, dalam menanggapi laporan bahwa empat orang bersenjata telah tewas.
"Lima sampai enam petugas keamanan terluka dan mereka telah dievakuasi ke rumah sakit."
Sementara itu kementrian dalam negeri mengatakan dua tentara juga tewas dalam serangan itu.
Stasiun televisi lokal menayangkan gambar helikopter mensurvei daerah itu, sementara pasukan komando elit National Security Guard telah diterbangkan untuk mendorong keluar penyerang.
Seorang pejabat keamanan atas yang berada di tempat kejadian dan meminta untuk tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa pasukan keamanan sejauh ini telah mencegah penyerang dari menimbulkan kerusakan besar di markas tersebut, yang menampung beberapa jet tempur.
"Mereka bersenjata dan serangan ditujukan untuk menyebabkan kerusakan maksimum untuk peralatan di markas tapi kami telah berhasil sejauh ini," katanya.
"Kami percaya bahwa mereka teroris (baca;muJahidin) Jaish-e-Mohammed."
Jaish-e-Mohammed, yang dilarang di Pakistan, berperang melawan kekuasaan India di wilayah Kashmir, di mana konflik separatis telah merenggut sampai 100.000 jiwa.
India menyalahkan kelompok itu untuk serangan Desember 2001 terhadap parlemen India yang menewaskan 11 orang dan yang menyebabkan peningkatan militer besar-besaran di perbatasan dan hampir membawa kedua negara ke ambang perang. (st/AFP)