IRBIL, IRAK KURDISTAN (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) melancarkan serangan balik terhadap pasukan Syi'ah Irak di kota Ramadi, menewaskan 20 tentara Syi'ah Irak dan memutus suplai utama bagi pasukan pemerintah dan sekutunya di kota tersebut ditengah sesumbar Baghdad telah menguasai sepenuhnya Ramadi dan mengusir IS dari ibukota provinsi Anbar tersebut.
Bentrokan pecah pada hari Jum'at (1/1/2015) antara tentara Daulah Islam (IS) dan pasukan militer Syi'ah Irak di kota Ramadi, ibukota provinsi Anbar.
Ini terjadi hanya beberapa hari setelah militer Syi'ah Irak sesumbar telah merebut kembali Ramadi dan mengusir pejuang IS dari kota itu.
Setidaknya 20 tentara Irak dilaporkan tewas dalam bentrokan hari Jum'at, sumber-sumber lokal informasi mengatakan kepada ARA News.
"Militan ISIS menyerang markas militer Irak di Ramadi utara dengan tiga serangan bom mobil, dan membakar beberapa kendaraan militer," kata seorang pemimpin suku lokal menyebut nama lain dari IS sebelumnya.
"Setelah serangan itu, bentrokan sengit terjadi antara militan dan pasukan militer. Mayat 20 tentara Irak ditemukan di lokasi bentrokan, "sumber itu menegaskan.
Sementara itu, IS menguasai brigade Burisha di barat laut Ramadi pada Jum'at malam, memaksa pasukan Irak mundur ke arah selatan.
Juga pada hari Jumat, bentrokan sporadis terjadi antara kedua belah pihak di distrik Humairah di selatan Ramadi, di mana IS membombardir pusat keamanan bagi kepolisian Irak dan membom tiga kendaraan polisi.
Tentara Daulah Islam akhirnya mampu memotong jalur suplai utama untuk tentara Syi'ah Irak di pusat Ramadi, setelah mengambil alih pangkalan militer Brigade Artileri dekat distrik Bouathia. (an/ARA)