View Full Version
Jum'at, 22 Jan 2016

Taliban Peringatkan Media untuk Tidak Promosikan Kecabulan dan Budaya Asing

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Taliban pada Kamis (21/1/2016) memperingatkan organisasi-organisasi media untuk tidak mempromosikan imoralitas dan budaya asing sehari setelah menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan tujuh wartawan untuk saluran televisi yang mereka katakan sebagai corong AS dan sekutunya.

Serangan bom mobil jibaku terhadap para wartawan tv itu terjadi di Kabul pada jam sibuk lalu lintas hari Rabu.

Taliban mengatakan mereka menargetkan Tolo TV, saluran televisi swasta terbesar di Afghanistan, karena itu memproduksi propaganda untuk militer AS dan sekutunya.

"Tolo diserang karena "mempromosikan kecabulan, tak beragama, budaya asing dan ketelanjangan," kata Taliban dalam sebuah pernyataan. "Para pekerjanya adalah elemen anti-jihad dan anti-Islam yang dilatih oleh intelijen asing yang bekerja keras untuk Amerika."

Taliban tahun lalu secara terbuka mengancam akan menargetkan stasiun TV itu setelah melaporkan ringkasan dari eksekusi, pemerkosaan dan penculikan yang dituduhkan kepada para pejuang Taliban selama pertempuran untuk memperebutkan kota Kunduz.

Meskipun beberapa rincian dari laporan tersebut telah dipertanyakan, namun Tolo bersikeras mengklaim mereka teliti dalam melaporkan semua pihak yang bertempur, beralasan mereka juga mengizinkan hak jawab oleh Taliban melalui juru bicaranya.

Tolo merupakan saluran berita Afghanistan pertama yang mengudara 24 jam.

Taliban pada hari Kamis mengatakan tidak secara khusus menargetkan Media sebagai bagian dari memperluas target perjuangan bersenjata mereka, tetapi memperingatkan organisasi-organisasi media mereka tidak seharusnya bekerjasama dengan Tolo.

Selama lima tahun berkuasa sebelum digulingkan dari kekuasan mereka yang sah pada tahun 2001 oleh invasi AS dan sekutunya, Taliban melarang televisi demi menghentikan orang-orang melihat tayangan yang materialnya bertentangan dengan syariah karena vulgar, tidak bermoral dan anti-Islam. (st/ahram)


latestnews

View Full Version