MALI (voa-islam.com) - Al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM) merilis video seorang biarawati Swiss yang diculik di Mali utara hampir tiga pekan lalu dalam klaim pertama tanggung jawab atas penyanderaan tersebut, menurut SITE Intelligence Group.
Video itu, yang menguraikan syarat untuk pembebasan Beatrice Stockly, seorang misionaris Swiss yang berbasis di Timbuktu, adalah indikasi terbaru dari memburuknya keamanan di utara Mali hanya beberapa bulan setelah perjanjian damai ditandatangani.
Stockly, yang telah pernah diculik sebelumnya pada tahun 2012, muncul dengan kerudung dan menyatakan klip itu difilmkan pada 19 Januari dalam video delapan menit.
"Kami, Al-Qaidah di Maghreb Islam, wilayah Sahara, menyatakan tanggung jawab kami atas penculikan Kafir Misionaris Beatrice Stockly, yang akibat pekerjaannya, memurtadkan banyak orang dari Islam dengan merayu mereka dengan remah-remah kehidupan duniawi ini," kata seorang pejuang berbahasa Inggris seperti dilansir Reuters hari Rabu (27/1/2016).
Video ini juga menguraikan tuntutan kelompok itu, termasuk pembebasan anggota mereka yang dipenjara oleh pemerintah Mali dan Ahmad Al Faqi Al Mahdi, yang dalam tahanan Pengadilan Kriminal Internasional.
Mali Utara yang luas telah stabil sejak 2012, ketika pemberontak separatis dan mujahidin merebut daerah itu. Meskipun pasukan Prancis yang mendorong mereka dari kota itu pada tahun berikutnya, mereka telah meningkatkan serangan dalam beberapa bulan terakhir.
AQIM menyatakan bertanggung jawab atas serangan pada bulan November di sebuah hotel di Bamako dimana orang bersenjata mengambil sandera dan menewaskan 20 orang serta serangan pada 15 Januari di sebuah hotel dan restoran di Burkina Faso di mana penyerang bersenjata mengambil sandera dan menewaskan 30 orang. (st/Reuters)