ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Sembilan kelompok pejuang oposisi yang beroperasi di provinsi Aleppo utara, hari Senin (15/2/2016) bersumpah setia kepada Hashim al-Sheikh atau Abu Jaber, mantan pemimpin Gerakan Islam Ahrar al-Sham, ketika kelompok pejuang oposisi menghadapi risiko keruntuhan dan kehilangan benteng-benteng mereka ke tangan pasukan rezim dan pasukan Kurdi yang didukung AS.
Seorang komandan oposisi mengatakan kepada Zaman al-Wasl bahwa para pejuang berusaha untuk membentuk ruang komando gabungan yang akan dipimpin oleh mantan pemimpin Ahrar Al-Sham, Abu Jaber, untuk menghentikan kemajuan pesat dari tentara rezim dan sekutu milisi Syi'ah di Aleppo.
Menurut reporter Zaman al-Wasl, faksi-faksi oposisi yang terlibat antara lain Brigade Nouruddin Al Zinki, Divisi 16, Brigade 101, Brigade Sultan Murad, Brigade Al-Muntaser Bellah, Brigade Fastaqim Kama Umirt, Brigade Suqour al-Jabal dan Gerakan Islam Ahrar Al-Sham.
Pada hari Senin, koalisi Komunis-Sekuler dan Kristen Suriah yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah yang didukung Barat (SDF) menguasai kota Tal Rifaat, merebut wilayah dekat perbatasan Turki dari pejuang oposisi Suriah dan mendorong ke timur menuju wilayah yang dikuasi Islamic State.
Langkah ini berarti SDF - yang meliputi pejuang milisi Komunis Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), suku Arab dan Kristen Asyirian - telah mengkonsolidasikan lebih lanjut keuntungan baru-baru ini di sekitar kota Azaz Suriah yang dikuasai oposisi, yang terakhir sebelum perbatasan dengan Turki, kata Reuters.
SDF dibentuk tahun lalu dalam sebuah aliansi dengan Komunis Kurdi YPG. Sejak itu, SDF telah sebagian besar memerangi kelompok-kelompok pejuang oposisi yang berjuang untuk menggulingkan Bashar al-Assad dan juga IS.
Kelompok pejuang oposisi melihat SDF sebagai front untuk YPG, meskipun itu termasuk kelompok yang menganggap diri mereka sebagai bagian dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA).
Pejuang oposisi Suriah menegaskan kepada Reuters bahwa SDF telah merebut bagian yang signifikan dari Tal Rifaat, dengan beberapa mengklaim mereka telah merebut kembali seluruh kota.
Reuters tidak bisa secara independen memverifikasi laporan itu.
Pasukan SDF juga dilaporkan telah menguasai desa Ayn Deqna - memotong jalan utama utara dari Tal Rifaat ke Azaz, dan desa Kefr Nasih - sebelah tenggara dari Tal Rifaat, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan.
Sementera itu Turki pada Senin mengatakan Rusia melakukan "kejahatan perang yang jelas" setelah serangan rudal di Suriah utara yang menewaskan puluhan warga sipil, memperingatkan para petempur milisi Kurdi di sana akan menghadapi "reaksi paling keras" dari negara itu jika mereka mencoba untuk merebut kota-kota dekat perbatasan Turki.
Serangan yang didukung oleh bombardir Rusia dan milisi-milisi Syi'ah yang didukung Iran itu telah mendorong tentara Suriah maju dan hanya berjarak 25 km dari perbatasan Turki.
Hampir 50 warga sipil tewas ketika rudal Rusia menghantam setidaknya lima fasilitas medis dan dua sekolah di daerah yang dikuasai pejuang oposisi Suriah pada hari Senin, sebuah serangan yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
Setidaknya 14 orang warga sipil juga tewas di kota utara Azaz, kubu oposisi terakhir sebelum perbatasan dengan Turki, ketika rudal jet tempur Rusia menghantam sebuah rumah sakit anak-anak dan sekolah tempat perlindungan pengungsi, seorang tenaga medis dan dua warga mengatakan. Rudal Rusia juga menghantam sebuah rumah sakit di kota Marat Numan di provinsi Idleb, selatan Aleppo. (st/so)