MOHMAND, PAKISTAN (voa-islam.com) - Pejuang Taliban bersenjata menewaskan sedikitnya sembilan polisi Pakistan dalam serangan kembar semalam di distrik suku barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan, kata para pejabat Kamis (18/2/2016).
Dua kelompok terpisah dari pejuang Taliban menyerang hampir bersamaan di sebuah pos pemeriksaan polisi di daerah Pandyali distrik Mohmand di mana mereka membunuh tujuh polisi, dan pada pipa tabung bertenaga surya di daerah Michni di daerah yang sama di mana mereka menembak mati dua polisi yang berjaga.
"Serangan itu terjadi sekitar 01:00 dini hari. Itu gelap gulita dan polisi tidak menyadari. Para militan menyerang tiba-tiba dan membunuh mereka tanpa memberikan mereka kesempatan untuk melawan," Naveed Akbar, seorang pejabat pemerintah di wilayah tersebut, mengatakan kepada Agence France Presse.
Akbar mengatakan bahwa para penyerang juga membakar pos polisi dan menghancurkan pipa tabung tenaga surya tersebut.
Pejabat administrasi senior lain, Mehmud Aslam, mengkonfirmasi insiden itu, yang kemudian diklaim oleh faksi Jamaat-ul-Ahrar dari kelompok pejuang Tehreek-e-Taliban Pakistan (Taliban Pakistan) dalam sebuah email yang dikirim ke AFP.
Mohmand adalah salah satu dari tujuh distrik suku Pakistan yang berbatasan Afghanistan dan telah menjadi rumah bagi Al-Qaidah dan mujahidin pimpinan Taliban.
Tentara Pakistan mengintensifkan serangan di kawasan itu setelah serangan yang menewaskan 153 orang, sebagian besar anak-anak, di Peshawar pada bulan Desember 2014, dan membunuh atau mendorong ratusan pejuang ke Afghanistan.
Secara keseluruhan, tingkat kekerasan yang terkait kegiatan jihad telah menurun drastis, dengan 2015 melihat kematian paling sedikit di antara warga sipil dan pasukan keamanan sejak 2007 - tahun dimana kelompok payung Taliban Pakistan dibentuk.
Namun ancaman yang ditimbulkan oleh Taliban tetap ada, terutama di barat laut negara itu.
Bulan lalu pria bersenjata Taliban menyerbu sebuah universitas di kota barat laut Charsadda, menewaskan 21 orang dalam sebuah peringatan mengerikan dari kemampuan berkelanjutan mereka untuk melaksanakan serangan sesekali profil tingkat tinggi dan berani.
Perjuangan bersenjata kelompok Islam di Pakistan dimulai setelah invasi pimpinan AS ke Afghanistan pada tahun 2001, yang menyebabkan tumpahnya para mujahidin melintasi perbatasan dan lonjakan perekrutan untuk kelompok-kelompk jihad di Pakistan.