LATAKIA, SURIAH (voa-islam.com) - Kelompok-kelompok pejuang oposisi Suriah mampu merebut kendali posisi-posisi militer pemerintah setelah bentrokan dengan pasukan tentara rezim Assad di provinsi pesisir Latakia-jantung dari Presiden Suriah Bashar al-Assad, aktivis melaporkan pada hari Sabtu (2/4/2016).
Faksi oposisi yang beroperasi di wilayah pesisir Suriah, yang meliputi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) bersama dengan kelompok faksi-faksi Islam sekutu, mampu menghancurkan beberapa kendaraan milik tentara rezim.
Berbicara kepada ARA News di Latakia, aktivis media lokal Ammar Ali mengatakan bahwa kelompok pejuang oposisi dari Squad Utara [al-Firqa abu-Shimaliya] bersama dengan faksi Islam lainnya mengumumkan pertempuran baru melawan pasukan tentara Suriah di Latakia.
Aliansi pesisir anti-Assad melakukan serangan pada beberapa titik militer di daerah pegunungan al-Akrad dan Turkman.
Sumber tersebut mengatakan bahwa para pejuang oposisi meningkatkan serangan terhadap markas rezim dengan senjata berat dan roket Grad di sekitar kota Kinsabba di Gunung al-Akrad.
Setelah bentrokan sengit dengan pasukan rezim, pejuang oposisi mampu mengambil kendali desa Rasha, al-Jinzali dan al-Mazighli serta bukit Hidada, Sekolah Hidada, dan desa Malik di sekitar Kinsabba.
"Pejuang Suriah mampu membunuh sejumlah tentara pro-Assad, termasuk kolonel Louay Aslan bersama dengan seluruh kelompoknya di bukit Rasha," sumber itu melaporkan, menunjukkan bahwa para pejuang oposisi mampu menghancurkan tank, merebut empat senapan mesin [kaliber 14,5], sebuah SUV dengan senapan mesin kaliber 23 selain menghancurkan sebuah buldoser.
Sumber itu menambahkan bahwa pejuang oposisi melancarkan serangan di beberapa lokasi di sekitar Kinsabba dalam upaya untuk merebut kembali wilayah itu dari tentara rezim setelah terakhir mereka ditimpa dengan dukungan serangan udara Rusia.
"Para pejuang kami telah merebut kembali beberapa daerah strategis di sekitar Gunung al-Akrad meskipun pemboman berat Rusia pada posisi kami," kata seorang juru bicara pejuang oposisi kepada ARA Berita, lebih memilih anonimitas.
Pada tanggal 18 Februari, pasukan tentara Suriah mengambil alih wilayah Kinsabba setelah bentrokan sengit dengan pejuang oposisi, di mana pejuang oposisi kemudian mundur dari wilayah itu di bawah serangan udara Rusia. (an/ARA)