IRBIL, KURDISTAN IRAK (voa-islam.com) - Islamic State (IS) telah mengeksekusi salah satu anggotanya sendiri atas tuduhan menjadi mata-mata untuk pasukan anti-IS di kota Jarablus di provinsi Aleppo di utara Suriah, sumber-sumber lokal melaporkan Sabtu (9/4/2016).
Berbicara kepada ARA News di Jarablus, aktivis media lokal Nasser Taljbini mengatakan bahwa setelah sholat Jum'at, pejuang IS menembak mati satu dari mereka sendiri di alun-alun di kota Jarablus.
"Polisi hisbah yang dipimpin IS telah menangkap militan itu sebelumnya pada hari Kamis setelah menuduhnya menjadi mata-mata untuk kelompok pemberontak yang beroperasi di Aleppo utara," lapornya.
Taljbini menunjukkan bahwa anggota bertopeng dari Mahkamah Syariah di Jarablus menjelaskan alasan di balik eksekusi tersangka militan, dengan alasan ia memiliki hubungan yang mencurigakan dengan pasukan anti-IS.
Pria bertopeng membacakan sebuah pernyataan sebelum mengeksekusi mantan rekan mereka, mengatakan bahwa tersangka anggota yang disebut "kelompok Shahwat" yang berjuang bersama Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan kelompok-kelompok pemberontak sekutu lainnya, mengatakan "dia membocorkan informasi tentang koordinat markas kelompok IS di kota itu".
Pengadilan Syariah IS menghukum orang tersebut dengan "pengkhianatan tingkat tinggi".
"Juga, pejuang yang dieksekusi menolak untuk berpartisipasi dalam pertempuran melawa faksi oposisi Suriah," menurut saksi mata.
Sementara itu, beberapa kelompok pejuang oposisi Suriah, termasuk faksi-faksi Islam, hari Kamis mengumumkan pengusiran IS dari kota al-Rai [35 km ke arah barat dari Jarablus] di Aleppo utara.
kepemimpinan IS percaya bahwa beberapa militan dan penduduk setempat membocorkan informasi keamanan tentang gerakan IS untuk musuh-musuhnya.
Kota Jarablus telah berada di bawah kontrol IS selama lebih dari satu tahun.
Jarablus adalah salah satu target utama saat ini untuk pasukan Kurdi YPG. Jika mereka mampu merebutnya kembali, para ahli militer mengatakan mereka akan memblokir salah satu rute utama dalam menghadapi para jihadis asing yang terus menyeberang dari Turki ke Suriah untuk bergabung dengan IS. (an/ARA)