HOMS, SURIAH (voa-islamcom) - Para pejuang Islamic State (IS) hari Rabu (20/4/2016) mampu merebut kendali sebuah lingkungan kunci dalam kota timur Suriah Deir Al-Zor setelah bentrokan dengan pasukan tentara rezim Suriah.
Kantor berita Amaq melaporkan bahwa pejuang IS mengambil alih posisi terakhir dari pasukan Assad di lingkungan Sinaa di Deir Al-Zor, setelah pertempuran sengit.
Pos-pos keamanan rezim di Sinaa jatuh ke tangan IS setelah mereka menewaskan lebih dari 20 tentara Suriah.
Berbicara kepada ARA News di Deir Al-Zor, aktivis media Mujahid Rifaee menegaskan bahwa para pejuang ISIS menggantung mayat para prajurit Suriah di lapangan umum di lingkungan [Sinaa], bersumpah warga sipil untuk tidak berdiri di samping pasukan rezim, jika tidak mereka ingin disembelih .
"Mereka [pejuan IS] sedang memfilemkan mayat-mayat yang digantung dalam rangka untuk meningkatkan versi propaganda mereka," Refaee berpendapat.
IS mampu untuk bergerak maju di dalam daerah yang berdekatan dengan lingkungan Sinaa di pinggiran lingkungan at-Tahtouh, menewaskan satu tentara rezim oleh tembakan sniper.
IS telah dilaporkan bergerak maju ke arah pangkalan udara strategis di Deir Al-Zor yang dikuasai awal bulan ini, meskipun serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS pada posisi tempur mereka. aktivis lokal menegaskan bahwa setidaknya tujuh tentara tewas dalam bentrokan sebelum IS menguasai beberapa pos militer di sekitar pangkalan udara Deir Al-Zor.
Selama empat pekan terakhir, angkatan udara Rusia mengintensifkan serangan udara di jalan raya internasional yang menghubungkan kota-kota Palmyra, Deir Al-Zor dan Raqqa yang dikuasai IS dalam upaya untuk mencegah mereka menerima bala bantuan tambahan.
Pada bulan Maret 2016, pasukan tentara Suriah memulai serangan besar dengan dukungan dari pesawat tempur Rusia dan infanteri untuk mengontrol wilayah timur jalan raya internasional antara Palmyra dan kota Deir Al-Zor.
Deir ez-Zor adalah kota kunci untuk IS karena menghubungkan ibukota de facto mereka, Raqqa, dengan wilayah Irak yang dikuasai oleh IS.
IS sendiri telah berjuang selama lebih dari satu tahun untuk merebut bandara militer dan distrik-distrik yang dikuasai rezim di provinsi timur yang kaya minyak Suriah Deir Al-Zor, menurut sumber-sumber militer dan lokal. (an/ARA)