by: Asy Syarqiyye
Sudah pernah nonton video ‘Kegembiraan Kaum Muslimin Mosul atas Kemenangan Para Elang al Anbar’..?
Ribuan kaum muslimin sipil lagi awam tumpah ruah di jalan, mobil-mobil penduduk berjalan beriringan, menenteng bendera hitam Daulah Islamiyyah (atau yang orang sebut dengan nama ISIS), memekikkan takbir, dan berteriak-teriak kegeriangan, “Daulah Islamiyyah, Baqiyyah! Daulah Islamiyyah selalu jaya, menang, dan kekal dengan izin Allah!”
Mereka tengah merayakan kemenangan singa-singa Daulah Islamiyyah yang berhasil membebaskan kota Ramadi, dari tangan-tangan keji Syiah Shofawi.
Yang menarik ada di penghujung video. Seorang laki-laki mengendarai motornya tiba-tiba berhenti, menengok ke arah kamera, lantas berteriak, “Kami adalah muslim awam, kami semua akan bergabung dengan Daulah Islamiyyah, dan memerangi kalian wahai Rofidhoh!”
Masyaa Allah, masyaa Allah. Itu baru sebagian kecil rasa cinta dan bangga dari kaum muslimin Iraq pada Daulah Islamiyyah yang bisa kalian lihat dari kejauhan, entah dari balik layar TV, atau layar laptop, atau layar Smart Phone kalian, atau,, Apalagi ya..? Tambah sendiri yak.. :D
Disini, di bumi kehidupan Daulah Islamiyyah, kami sendiri tak putus-putusnya menarik nafas panjang, antara haru, malu, dan senang ( dikasih makanan gratis soalnya.. :D ) menyaksikan kecintaan mereka.
Di Iraq, jangan ke-GR-an kalo kalian selalu jadi pusat perhatian warga muslim setempat. Lagi jalan diliatin, disenyum-senyumin ( idih.. XD ), atau didatengin terus diajak buat foto-foto..
Kenapa? Itu tanda cinta mereka pada kaum Mujahidin Muhajirin Daulah Islamiyyah, yang rela meninggalkan negeri kampung halamannya untuk berhijrah dan berjihad membela Ahlus Sunnah dari kekejaman Syiah.
...Di bumi kehidupan Daulah Islamiyyah, kami sendiri tak putus-putusnya menarik nafas panjang, antara haru, malu, dan senang menyaksikan kecintaan penduduk Iraq...
Atau ketika kita sedang makan, terucap Bismillah, dan tangan segera menyambut lauk di atas piring. Tiba-tiba..
“Akhi, sebentar..,” kata seorang Muslim Iraq.
Ia genggam dan ia cucikan tangan kami dengan semangkok air hangat. Masyaa Allah, masyaa Allah.. :’)
Alkisah, seorang ikhwah Indonesia mobilnya kehabisan bensin tatkala dalam perjalanan pulang ke rumah dari medan ribath. Duh, uda malam, gelap lagi.. ( Ya iyalah, masak malam terang.. XD )
Satu-satunya Pom Bensin terdekat uda tutup, tau gag kalian apa yang terjadi?
Sang pemilik SPBU yang melihat mobil kami sedang mogok, tiba-tiba kembali membuka lapak dagang bensinnya, dan ia isi penuh mobil kami. Masyaa Allah.. Masyaa Allah,, :’)
Dari arah belakang, datang mobil yang lain ingin mengisi bahan bakar juga. “Maaf, sudah tutup.. Besok lagi saja,” ujar sang pemilik Pom.
Belum sampai disitu kejutan yang kami terima. Kami diundang untuk makan di rumahnya. Karena malam uda beranjak larut, yaa terpaksa kami menolak..
“Akhi, kalau kalian tidak ikut makan malam di rumah kami, berarti kalian harus bayar bensin ini,” katanya pada kami. Ya Allah, haru, uda dikasih bensin, dipaksa makan gratis di rumahnya lagi.. :’)
Yang istimewa, di tengah-tengah perjamuan, para tetangga di rumah-rumah sebelah tiba-tiba saja ikut berdatangan, dan kami semua menyantap makanan bersama-sama.
Sampai dengan anak-anak kaum muslimin di Iraq, belum pernah kami menyaksikan anak-anak dengan tekad Jihad kuat seperti mereka, pandai dan lihai berorasi, memberikan tahridh atau menghasung semangat Jihad kaum muslimin, dan itu mereka lakukan di jalan-jalan, di tengah keramaian kota.
Alkisah, ikhwah Muhajirin Nusantara sebelum berangkat ke medan jihad mampir dulu ke rumah seorang ikhwah Anshor Iraq. Seorang bocah cilik umur sepuluhan tahun berceloteh pada kami, “Ana pengen ikut ribath, boleh kan?”
Hey, kalian yang membenci Daulah Islamiyyah, datanglah kemari dan rasakan indahnya hidup di bawah naungan Khilafah dan kalimah Jihad! ^____^
*Dari saudara-saudara kalian di Daulah Islamiyyah
Editor: RF