QATAR (voa-islam.com) - Kelompok Taliban Afghanistan telah mengkonfirmasi bahwa sebuah delegasi yang terdiri dari perwakilan tingkat tinggi kelompok itu saat mengunjungi Pakistan untuk membahas isu-isu kepentingan bersama.
Seperti dilansir Khamaa Press hari Rabu (27/4/2016) seorang juru bicara untuk kantor politik Taliban di Qatar Mohammad Naeem mengatakan "Pemimpin terhormat dari Emirat Islam (Taliban) telah menginstruksikan delegasi untuk membahas isu-isu mengenai pengungsi Afghanistan, beberapa masalah baru-baru ini terkait dengan provinsi perbatasan (Afghanistan)Helmand, Nangarhar dan Paktia."
Naeem lebih lanjut menambahkan bahwa para negosiator terutama akan membahas dengan pemerintah Pakistan pembebasan Mullah Bradar dan beberapa tahanan lainnya.
Dia tidak mengkonfirmasi delegasi itu akan mengadakan pembicaraan pada proses rekonsiliasi dengan pemerintah Afghanistan tetapi sumber-sumber diplomatik mengatakan delegasi tersebut adalah sebuah misi untuk "diskusi eksplorasi" sebagai bagian dari upaya Islamabad untuk memfasilitasi perundingan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.
Laporan ini datang ketika Presiden Ghani mengatakan pada hari Senin Afghanistan tidak lebih akan mencari dukungan Pakistan untuk membantu membawa kelompok Taliban ke meja perundingan.
Ghani membuat pernyataan setelah serangan mematikan di ibukota Kabul pekan lalu yang menewaskan sedikitnya 64 orang dan 347 lainnya luka-luka, sebuah serangan yang diakui oleh kelompok Taliban tetapi para pejabat Afghanistan tidak meragukan jaringan Haqqani yang direncanakan dan dilaksanakan serangan menggunakan tempat-tempat aman mereka di Pakistan.
Sementara itu, Presiden Ghani meminta Pakistan untuk mengambil tindakan terhadap kelompok-kelompok mujahidin Afghan yang berbasis di Peshawar dan Quetta, memperingatkan bahwa Afghanistan akan merujuk masalah ini ke Dewan Keamanan PBB jika pemerintah Pakistan gagal melakukannya.
Presiden Ghani juga memerintahkan pasukan keamanan Afghanistan menggunakan semua kekuatan untuk menargetkan mujahidin, menekankan bahwa pemerintah melakukan apa yang bisa untuk membawa kelompok ini ke meja perundingan. (st/kp)