DEIR AL-ZOR, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang Islamic State (IS) hari Sabtu (14/5/2016) meluncurkan sebuah ofensif sengit pada markas besar pasukan tentara rezim Suriah di provinsi timur Deir Al-Zor, membunuh dan melukai puluhan tentara.
Para pejuang IS mengepung pasukan tentara Suriah di dalam bangunan rumah sakit al-Assad dan kampus University, keduanya digunakan sebagai markas oleh tentara Suriah.
"Militan dari Islamic State kemudian memulai pemboman kedua lokasi dengan tembakan mortir. Lebih dari 30 pasukan tentara Suriah tewas dan puluhan lainnya luka-luka," aktivis media lokal Ridwan Mu'ayyad mengatakan kepada ARA News di Deir ez-Zor.
Juga pada Sabtu, pejuang IS menyerang lingkungan Joura dan Qusour di kota Deir Al-Zor yang dikuasai rezim, menggunakan senapan mesin berat.
"Setelah serangan itu, bentrokan pecah antara ISIS dan pasukan tentara Suriah di sekitar distrik Qusour dan Joura setelah percobaan oleh militan ISIS untuk mengusir pasukan rezim dari daerah tersebut," sumber itu melaporkan.
Bentrokan berakhir Dengan penarikan pejuang IS dari daerah itu. Kedua belah pihak dilaporkan menderita korban.
Seorang perwira tentara Suriah mengklaim kepada ARA News bahwa upaya IS untuk merebut Joura dan Qusour telah gagal setelah tentara "menanggapi dengan pemboman artileri berat di posisi tempur kelompok tersebut".
"Kami akhirnya dapat mendorong ISIS kembali dan mengagalkan ofensif sengit ini," perwira tentara itu, yang berbicara tanpa menyebut nama, kembali mengklaim.
Berbicara kepada ARA News di Deir Al-Zor, Juru Bicara dari kampanye 'Deir Al-Zor Dibantai Diam-diam' [DBSS] Ahmed Ramadhan mengatakan: "Angkatan Pertahanan Nasional pro-Assad memainkan peran utama dalam memukul mundur serangan yang dipimpin IS di distrik Joura dan Qusour yang dikusai rezim pada hari Sabtu. "
"Namun, serangan simultan di empat posisi utama pada pasukan rezim di Deir ez-Zor oleh pejuang ISIS telah melumpuhkan tentara dan menyebabkan kerugian besar dalam pasukan dan peralatan mereka, terutama dalam serangan pada gedung rumah sakit Al-Assad dan Kampus Universitas, dimana 33 pasukan rezim tewas," Ramadan mengatakan kepada ARA News. (an/ARA)