GAZIANTEP, TURKI (voa-islam.com) - Cabang Al-Qaidah di Suriah, Jabhat Al-Nusrah, berniat untuk menyerahkan sandera Jepang Jumpei Yasuda ke Islamic State (IS) sebagai bagian dari pertukaran tawanan diantara ke dua belah pihak, sebuah sumber yang dekat dengan Jabhat Al-Nusrah mengatakan ARA News pada Selasa (31/5/2016).
Yasuda, yang hilang di Suriah pada tahun 2015, telah disandera oleh afiliasi Al-Qaidah di Suriah, Jabhat Al-Nusrah. Kelompok ini merilis foto terbaru untuk jurnalis lepas Jepang itu awal pekan ini, memegang tanda yang bertuliskan pesan "Tolong bantu. Ini adalah kesempatan terakhir ", dalam seruan terbaru kepada pemerintah dan keluarganya.
Yasuda sebelumnya telah mengirimkan pesan meminta pemerintah untuk membuat kesepakatan dengan Jabhat Al-Nusrah dan mendapatkan dia dibebaskan, namun pemerintah Jepang belum menanggapi.
Di sisi lain, IS saat ini menawan puluhan pejuang Al-Nusrah sebagai sandera. Jabhat Al-Nusrah sekarang mencari kesepakatan untuk pertukaran sandera dengan IS, yang mungkin termasuk Yasuda.
"Islamic State telah menuntut Jabhat Al-Nusrah untuk menyerahkan wartawan Jepang sebagai pertukaran para tahanan dari Al-Nusrah," sebuah sumber yang dekat dengan kepemimpinan Jabhat Al-Nusrah di Aleppo mengatakan kepada ARA News, berbicara dengan syarat anonim.
"Selama tujuh bulan Jabhat Al-Nusrah telah berusaha untuk mendapatkan uang tebusan dari Jepang untuk melepaskan Yasuda, tapi belum ada tanggapan," kata sumber informasi.
"Jabhat Al-Nusrah percaya bahwa pemerintah Jepang tidak bersedia untuk membuat kesepakatan apapun untuk pembebasan Yasuda, sehingga mungkin mendapatkan kesepakatan yang lebih besar dengan Islamic State dalam hal ini," katanya. (an/ARA)