URUZGAN, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban menguasai pusat distrik di provinsi Uruzgan Afghanistan setelah beberapa hari pertempuran dengan pasukan Afghanistan yang dilaporkan telah didukung oleh pasukan AS.
Taliban mengatakan menyerbu "Markas pusat polisi dan instalasi-instalasi lainnya" di Char Chino dan "membongkar" "pusat pemerintahan distrik dan bangunan lainnya." Kelompok jihad itu mengatakan pada situs propaganda resmi mereka, Voice of Jihad dan dilansir the Long War Journal hari Rabu (15/6/2016).
Menurut Taliban, mereka meluncurkan serangan kemarin pagi dan menewaskan 35 "boneka", atau polisi dan personel militer Afghanistan. Taliban juga menghancurkan dua kendaraan lapis baja dan 7 truck pick-up Ford Ranger.
Kelompok itu mengatakan empat pejuang mereka gugur dalam serangan tersebut.
Jatuhnya Char Chino dikonfirmasi oleh Stars & Stripes, yang melaporkan bahwa "koalisi internasional memberikan dukungan kepada pasukan pemerintah" selama pertempuran.
Bagaimanapun, juru bicara provinsi Uruzgan tidak mau mengakui hal itu, mengklaim bahwa kantor gubernur masih di bawah kendali pasukan Afghanistan dan pasukan keamanan 'menarik diri dari markas polisi sebagai sebuah "langkah taktis," Stars and Stripes melaporkan.
Taliban saat ini menguasai 39 distrik di Afghanistan dan memperebutkan 43 lainnya, menurut data yang dikumpulkan oleh The Long War Journal. Distrik-distrik di bawah kendali Taliban sedang dikelola oleh kelompok itu, atau mereka mengontrol pusat distrik. Biasanya Taliban mengontrol semua daerah dari sebuah distirk kecuali pusat administratif distrik masih diperebutkan. Taliban mungkin mengontrol atau memperebutkan lebih banyak distrik dari jumlah yang disebutkan diatas, namun angka itu adalah yang orang-orang dapat konfirmasi melalui sumber independen seperti pernyataan Taliban, pengakuan pemerintah, dan laporan-laporang berita.
Di Uruzgan, Taliban tengah memperebutkan empat distrik lain dan mengontrol satu (Char Chino).
Pertempuran di provinsi itu telah intensif selama bulan lalu. Sebelum mengambil Char Chino, Taliban membunuh 11 tentara Afghanistan dan menangkap 12 lainnya di distrik Dehrawood pada 7 Juni dan pada tanggal 31 Mei, Taliban menyerbu 11 pos pemeriksaan polisi di Gizab.
Taliban menganggap Uruzgan sebagai distrik strategis, dan sebelumnya telah mengatakan bahwa mereka mengendalikan semua bidang provinsi kecuali untuk pusat distrik.
Dalam wawancara Voice of Jihad dengan Mullah Aminullah Yousuf, gubernur bayangan Taliban untuk Uruzgan di bulan April 2016, ia menggambarkan provinsi itu sebagai "titik penghubung untuk banyak provinsi" dan "benteng tradisional yang kuat dari mujahidin."
"Musuh berpikir bahwa jika provinsi ini jatuh ke tangan mujahidin, merebut itu kembali akan sangat sulit," kata Yousef.
Yousef menjelaskan bahwa pasukan AS, Belanda, dan Australia memberikan kontribusi sumber daya yang signifikan untuk mengamankan Uruzgan dan berjuang dengan polisi dan Arbakis, atau milisi lokal bayaran. Tapi Taliban terus bertarung di provinsi ini dan memperoleh wilayah setelah pasukan koalisi mundur.
"Dalam setahun lalu, dengan pengecualian dari kantor pusat distrik, semua desa, pinggiran kota, dan lembah menyelinap pergi dari tangan musuh," Yousef mengatakan pada bulan April.
Yousef mengatakan Taliban akan terus berusaha mendapatkan kontrol dari pusat distrik, dan meramalkan bahwa hilangnya semua distrik yang berjumlah lima itu akan menjadi masalah serius bagi pemerintah Afghanistan.
"Jika ... mujahidin merebut markas distrik seperti yang kita harapkan dan memiliki rencana untuk itu, maka kantor pusat provinsi tidak akan mampu menolak. Ini akan menjadi pukulan besar bagi musuh, dan musuh akan meninggalkan daerah itu," katanya. (st/tlwj)