MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Pemimpin kelompok pejuang Al-Shabaab Somalia, Ahmed Diriye, hari Selasa (12/7/2016) mengecam apa yang disebutnya "penjarahan" ekonomi Somalia oleh Turki.
Kecaman ini termuat dalam pesan audio pertamanya sejak menggantikan kepemimpinan kelompok jihad afiliasi Al-Qaidah itu pada bulan September 2014.
Ahmed Diriye, juga dikenal sebagai Ahmed Umar Abu Ubaidah, berbicara selama sekitar 44 menit dalam pidato berjudul 'Syariah atau mati syahid." Pidato tersebut telah banyak disiarkan di jejaring sosial dan di Radio Andalus.
Ini adalah pesan audio pertamanya yang direkam sebagai pemimpin al-Shabaab, kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaidah. Ahmed Diriye menggantikan pemimpin tertinggi lama Al-Shabaab Ahmed Godane yang gugur dalam serangan pesawat tak berawak AS pada bulan September tahun 2014.
"Pemerintah Turki adalah musuh bangsa. Hari ini, perekonomian Somalia dalam keruntuhan karena intervensi," kata Ahmed Diriye.
"Turki menginvasi negara ini secara ekonomi dan jangan tertipu oleh apa yang disebut pembangunan yang diajukan oleh Turki, perlu diingat bahwa Turki menjarah sumber daya Somalia lebih dari yang mereka mbantu," lanjut pemimpin Al-Shabaab tersebut.
Turki telah secara signifikan meningkatkan kehadirannya di Somalia dalam beberapa tahun terakhir. Ankara memainkan peran yang sangat aktif dalam upaya kemanusiaan dan rekonstruksi. Perusahaan-perusahaan Turki juga mengelola pelabuhan dan bandara ibukota, Mogadishu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Somalia pada awal Juni, selama kunjungan itu perjanjian ditandatangani pada proyek-proyek pembangunan dan ia meresmikan kedutaan baru Turki, yang dilaporkan "salah satu kedutaan Turki terbesar di seluruh dunia."
Ahmed Diriye juga sekali lagi mengecam apa yang disebutnya "Tentara Salib penjajah," mengacu pada kontingen militer Burundi, Uganda dan Kenya yang tergabung dalam Pasukan Uni Afrika di Somalia (Amisom). Dia juga meminta rakyat Somalia untuk bergabung dalam perjuangan senjata Al-Shabaab untuk menggulingkan pemerintah dukungan Barat. (st/shabelle)