ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah meledakkan sebuah bangunan militer di kota Aleppo yang dikuasai pemerintah pada hari Kamis (21/7/2016) menggunakan taktik bom terowongan yang menyebabkan ledakan besar dan menewaskan 35 tentara angkatan darat.
Koalisi oposisi Fateh Halab (Aleppo) menyatakan bertanggung jawab atas pemboman itu, memposting video dari ledakan tersebut.
Lokasi yang diledakan merupakan markas polisi sebelum digunakan oleh tentara dan milisi Syi'ah bayaran sekutu rezim Assad.
Pemboman itu bagian dari strategi pejuang oposisi untuk melancarkan penghancuranan besar pada benteng-benteng rezim dengan terowongan yang digali dengan tangan, dalam taktik yang mengingatkan kita pada medan perang dari Perang Dunia Pertama.
Sebelumnya pada hari Rabu, Ruang Operasi Fatah Halab, sebuah aliansi pejuang oposisi kunci, telah memotong rute pasokan utama untuk pasukan rezim ke barat daya kota di distrik al-Ramousa, menewaskan sedikitnya 30 tentara di dekat kawasan al-Ameriya, menurut aktivis.
Bentrokan juga terjadi di liengkungan al-Zahraaa dan al-Khalediya.
Sejumlah petempur rezim juga tewas dalam 24 jam terakhir di lingkungan Pertanian al-Mallah yang menghadap pada Castello Road, satu-satunya rute pasukan ke bagian Aleppo yang dikuasai pejuang oposisi.
Pada hari Ahad, pasukan rezim Suriah dan milisi Syi'ah bayaran sekutunya menyita Castello Road, memperketat pengepungan di sekitar wilayah oposisi dari kota utara Aleppo, yang Bashar al-Assad telah berjanji untuk rebut kembali.
Aleppo telah menjadi medan perang utama dari perang Suriah sejak pejuang oposisi menyapu ke dalamnya pada musim panas 2012, dan kekalahan oposisi di sana akan menandai kemunduran terbesar mereka dalam lima tahun konflik.
Sekitar 300.000 orang tinggal di Aleppo timur yang dikuasai oposisi dan selama berbulan-bulan garis hidup mereka adalah jalan raya yang mengarah ke utara dari kota itu yang dikenal sebagai Castello Road dimana jalan strategis itu kini telah dipotong oleh pasukan pemerintah. (st/zw)