MOSUL, IRAK (voa-islam.com) - Pimpinan Islamic State (IS) mulai merelokasi kantor pusatnya di kota Mosul di provinsi Nineveh barat laut Irak dalam upaya untuk meminimalkan kerugian dalam jajarannya setelah koalisi pimpinan AS mengintensifkan serangan udara pada kota itu, sedangkan Peshmerga Kurdi pasukan dan pasukan militer Irak pada hari Ahad (24/7/2016) meneruskan gerak maju mereka di pinggiran Mosul.
Aktivis dan saksi mata di kota Mosul - benteng utama IS di Iraq- melaporkan bahwa IS telah memindahkan pusat polisi al-hisbah, Mahkamah Syariah, gudang-gudang senjata dan markas besar keamanan.
"Kelompok ini telah memindahkan departemen-departemen kunci ke distrik lain dari Mosul yang diyakini lebih aman," kata aktivis media Abdullah al-Malla kepada ARA News di Mosul.
"ISIS juga telah merelokasi gudang senjata. Gudang baru itu diposisikan dalam lingkungan penduduk yang jarang terkena serangan udara," sumber itu melaporkan.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya IS untuk menghindari kerugian lebih lanjut dalam jajarannya, ketika puluhan anggota mereka telah gugur baru-baru ini baik di oleh serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS atau bombardir oleh pasukan darat dari Peshmerga Kurdi dan tentara Syi'ah Irak.
"Prosedur ini oleh IS telah diperkirakan," kata Raafat al-Zarari, kepala media center Nineveh.
"Kelompok ini baru-baru ini mengalami kerugian besar dalam tenaga kerja dan peralatan dalam serangan udara dan penembakan, terutama setelah beberapa benteng rahasia untuk kelompok itu di Mosul ditemukan dan menjadi sasaran empuk bagi koalisi dan sekutunya," kata al-Zarari kepada ARA News. (an/ARA)