MOSUL, IRAK (voa-islam.com) - Islamic State (IS) pada hari Jum'at (29/7/2016) mengeksekusi 20 orang di kota Mosul provinsi Ninawa barat laut Irak, mengatakan mereka telah bersekongkol melawan Khilafah, para aktivis melaporkan.
Pejuang IS menggerebek puluhan rumah di kota Mosul awal pekan ini, dan menangkap sejumlah orang yang diduga bekerja sama dengan pasukan Peshmerga Kurdi dan koalisi yang dipimpin AS.
"Kelompok ini mengklaim bahwa setelah interogasi, 20 dari tahanan telah terlibat dalam mendukung pasukan Peshmerga dan koalisi Barat yang memerangi ISIS di Mosul," kepala Ninawa media center Raafat al-Zarari kepada ARA News.
Para korban dieksekusi secara publik di pusat Mosul pada hari Jum'at sore, setelah pejabat Syariah membacakan pernyataan menggambarkan mereka sebagai "murtad, tentara bayaran dan mata-mata yang patut dihukum mati".
"militan ISIS menyerukan rakyat Mosul untuk berkumpul di alun-alun untuk menyaksikan pelaksanaan apa yang kelompok itu katakan tentara bayaran dan musuh dari kekhalifahan," kata aktivis media Abdullah al-Malla kepada ARA News di Mosul.
"Keluarga korban juga dipaksa untuk bergabung dengan kerumunan dan menyaksikan adegan brutal itu," klaim al-Malla. "Mereka dieksekusi oleh regu tembak di tangan militan ISIS bertopeng."
kota Mosul, yang dianggap sebagai ibukota de facto untuk IS di Irak, baru-baru ini menyaksikan beberapa kampanye penangkapan dan eksekusi publik. Sebagian besar korban adalah warga sipil dan media aktivis yang dituduh melanggar peraturan kelompok atau mendukung pihak yang bermusuhan. (an/ARA)