View Full Version
Jum'at, 16 Dec 2016

Islamic State (IS) 'Wilayat Sinai' Rilis Gambar Pelaku Pembom Jibaku Gereja Koptik di Kairo

SEMENANJUNG SINAI, MESIR (voa-islam.com) - Afiliasi Islamic State [IS] telah merilis gambar seorang pria yang mereka katakan adalah pelaku bom jibaku, yang menewaskan 25 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dalam serangan di Gereja Saint Peter dan Saint Paul di Kairo, The New Arab melaporkan hari Kamis (16/12/2016).

Islamic State cabang Mesir, Wilayat Sinai, merilis gambar pelaku, memakai balaclava yang menutupi sebagian besar wajahnya, pada halaman media sosial yang berafiliasi dengan mereka.

Mereka mengatakan pelaku dari serangan mematikan itu dilakukan oleh Abu Abdullah al-Masry.

Kelompok ini menyatakan bertanggung jawab pada Selasa untuk serangan bom - klaim pertama untuk salah satu serangan terburuk pada komunitas Kristen Koptik di memori baru.

Presiden Abdel Fattah al-Sisi menyebut palaku bom jibaku sebagai Mahmoud Shafik, 22, saat pemakaman bagi para korban.

Shafik telah ditangkap dan dipukuli secara sadis oleh polisi dua tahun lalu setelah diduga mengambil bagian dalam demonstrasi kelompok Islam.
      
Mahmoud Hassan, salah satu pengacara Shafik, mengatakan kliennya, yang berusia 16 tahun pada saat penangkapannya, disiksa sampai dia terpakas mengakui kepemilikan senjata dan bahan peledak.

Setelah penangkapannya, Shafik menghabiskan hampir dua bulan di tahanan sebelum dibebaskan dengan jaminan.

Pengadilan kemudian menghukum dia in absentia, menurut pengacara. Trauma dengan penyiksaan, dia mengatakan kepada pengacaranya untuk tidak mengajukan banding, karena takut ia akan disiksa lagi jika ditahan.

Hassan mengatakan mahasiswa dari provinsi oasis Fayoum itu tampaknya telah radikal oleh pengalamannya dalam tahanan.

Pemerintah Mesir menuduh buronan pemimpin Ikhwanul Muslimin yang melarikan diri ke Qatar melatih dan membiayai mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu.

Bagaimanapun, gerakan Islam yang masuk daftar hitam tersebut telah mengecam keras pemboman itu dalam sebuah pernyataan online, mengatakan: ". penumpahan darah semua orang Mesir dilarang; Kristen dan Muslim"

Qatar juga membantah hubungan apapun dengan pemboman gereja di Kairo dan menuduh para pengkritik berusaha untuk menodai nama negara itu. (st/TNA)


latestnews

View Full Version