SEMENANJUNG SINAI, MESIR (voa-islam.com) - Sumber-sumber Palestina mengatakan kepada Asharq al-Awsat Senin (19/12/2016) bahwa afiliasi Islamic State (IS) di Sinai telah melarang, selama dua pekan, para pedagang dari Rafah membawa komoditas ke Jalur Gaza setelah Hamas menghentikan koordinasi dengan mereka dan menangkap ratusan pendukungnya.
Sumber itu menegaskan bahwa anggota IS di Sinai menyita senjata dan amunisi serta bahan baku, yang biasanya digunakan untuk pembuatan roket dan bom, milik Hamas.
Hamas sebelumnya memulai kampanye melawan jihadis di Sinai setelah hubungan antara Hamas dan Mesir meningkat - investigasi dengan para tahanan di penjara Hamas bahwa mereka sangat bekerja sama dengan anggota IS.
Beberapa pekan setelah larangan transportasi komoditas, Hamas mulai menderita krisis keuangan, karena pasar mengalami kekurangan komoditas dan pedagang di Jalur Gaza mulai mengeluh melalui media lokal.
Bagaimanapun, sumber terpercaya dari Hamas mengatakan kepada Asharq al-Awsat bahwa di tengah konflik dengan anggota IS, anggaran Hamas dan Al Qassam telah menurun. Sumber itu melanjutkan bahwa Hamas ragu-ragu dan sedang mempertimbangkan beberapa pilihan tentang bagaimana menghadapi krisis saat ini dan bagaimana menghadapi dampaknya pada pekerjaan-pekerjaan militer dan sumber daya keuangan.
Setelah permintaan dari Mesir, Hamas memutuskan hubungan dengan IS, menguasai perbatasan dan melarang setiap gerakan dari anggota organisasi itu antara Gaza dan Sinai.
Dan untuk pertama kalinya, IS di Sinai menerbitkan gambar para anggota dari Gaza yang gugur di Sinai. Namun, sebelumnya, organisasi itu memberitahu para keluarga mereka hanya bahwa mereka gugur selama operasi militer.
Hamas kini menemukan dirinya dalam sebuah pergulatan antara hubungan dengan Mesir dan tekanan yang diberikan oleh IS atas mereka. (st/aa)