HOMS, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang Islamic State (IS) telah diledakkan sebuah pabrik gas alam yang memasok sepertiga listrik Suriah, satu bulan setelah mereka menguasait fasilitas tersebut, sebuah kelompok monitor mengatakan Senin (9/1/2017).
"Dalam 48 jam terakhir, IS meledakkan pabrik gas Hayyan di provinsi Homs timur, menjadikannya benar-benar rusak," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok berbasis di Inggris yang melacak perang saudara di negara itu menggunakan sumber-sumber dari lapangan.
Sebuah sumber di kementerian minyak Suriah juga menegaskan ledakan tersebut ke AFP.
Pabrik gas itu sudah tidak beroperasi lagi satu bulan yang lalu, setelah pejuang IS bergerak maju di wilayah tengah Palmyra.
IS pada hari Ahad merilis sebuah video berjudul "Peledakan Perusahaan Gas Hayyan di timur Provinsi Homs" di mana seorang pria terlihat menanam bahan peledak sebelum potongan klip sudut lebar dari ledakan besar melanda pabrik.
Jihad Yazigi dari berita ekonomi mingguan The Syria Report mengatakan gas dari pabrik itu digunakan untuk memproduksi sepertiga dari listrik negara.
Menurut mingguan tersebut, pabrik itu digunakan untuk memproduksi 3,7 juta meter kubik gas alam per hari.
"Oleh karena itu jutaan warga Suriah terpengaruh ... itu adalah salah satu dari beberapa stasiun yang masih memproduksi mencapai kapasitasnya," kata Yazigi AFP.
Sejak 2014, IS telah menyita beberapa ladang gas dan minyak di Suriah, terutama di bagian tengah dan timur negara itu.
Koalisi pimpinan AS secara teratur melakukan serangan udara pada sumur minyak yang dioperasikan oleh IS.
Yazigi mengatakan gas dari pabrik itu digunakan untuk menyediakan listrik untuk provinsi Damaskus, Hama dan Homs, di pusat Suriah.
"Pabrik ini mewakili investasi industri besar dan sebenarnya adalah salah satu yang paling penting ... [fasilitas-fasilitas] infrastruktur ekonomi telah hancur sejak Maret 2011" ketika perang dimulai, katanya. (st/TNA)