YAMAN (voa-islam.com) - Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) telah mengkonfirmasi kematian pemimpinnya Qassim Al-Rimi dan menunjuk seorang pengganti, berminggu-minggu setelah AS mengatakan telah "melenyapkan" pemimpin jihadis tersebut dalam serangan di Yaman, menurut laporan media.
Pengumuman itu datang dalam pidato audio yang disampaikan oleh mufti AQAP Hamid bin Hamoud Al-Tamimi, kata kelompok pemantau intelijen SITE.
"Dalam pidatonya, Tamimi berbicara panjang lebar tentang Rimi dan perjalanan jihadnya dan menyatakan bahwa Khalid bin Umar Batarfi adalah pemimpin baru AQAP," katanya.
Batarfi telah muncul di sejumlah video AQAP selama beberapa tahun terakhir dan tampaknya adalah wakil dan juru bicara kelompok AQAP
Ini terjadi ketika presiden Donald Trump mengumumkan kematian Rimi awal bulan ini, dengan mengatakan bahwa dia telah terbunuh dalam "operasi kontra-jihadis AS di Yaman".
Pengumuman itu datang tak lama setelah AQAP mengaku bertanggung jawab atas penembakan massal 6 Desember di pangkalan angkatan laut AS di Florida, di mana seorang perwira angkatan udara Saudi menewaskan tiga pelaut Amerika.
Washington menganggap AQAP sebagai cabang jaringan Al-Qaidah paling berbahaya di dunia.
Kelompok jihadis itu berkembang dalam kekacauan perang saudara selama bertahun-tahun antara pemerintah yang didukung Saudi dan pemberontak Syi'ah Houtsi.
"Di bawah Rimi, AQAP melakukan kekerasan yang tidak berbelas kasih terhadap warga sipil di Yaman dan berusaha untuk melakukan dan menginspirasi banyak serangan terhadap Amerika Serikat dan pasukan kami," klaim Trump pada saat serangan.
"Kematiannya semakin menurunkan AQAP dan gerakan global Al-Qaidah, dan itu membawa kita lebih dekat untuk menghilangkan ancaman yang diajukan kelompok-kelompok ini pada keamanan nasional kita."
Trump tidak memberikan rincian tentang keadaan atau waktu operasi, tetapi AS telah melancarkan perang drone yang sudah berjalan lama melawan para pemimpin AQAP yang berbasis di Yaman.
Rimi sendiri menggantikan Nasir Al-Wuhayshi, yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Yaman pada Juni 2015.
AQAP telah melakukan operasi terhadap pemberontak Syi'ah Houtsi dan pemerintah serta serangan sporadis di luar negeri, termasuk di kantor publikasi satir Prancis Charlie Hebdo pada 2015. (TNA)