View Full Version
Rabu, 15 Jul 2009

Tehnik Dasar Memanah

Setiap olah raga mempunyai tehnik-tehnik yang harus di pelajari sebelumnya agar olah raga tersebut bermanfaat dan juga tidak membahayakan. Berikut ini adalah tehnik-tehnik dasar memanah, lanjutan dari seri panahan sebelumnya.

Tehnik dasar memanah

1. standing (posisi berdiri): posisi berdiri selebar bahu dengan badan tegak. rileks dan nyaman. ada 3 macam posisi berdiri, yaitu open stance, square dan close stance. bagi pemula sangat disarankan menggunakan square (sejajar). hal ini untuk membentuk tehnik yang baik dan benar terlebih dahulu.

2. memasang anak panah pada string panah: pasang dan kaitkan nock atau nyit-nyit panah pada string bagian nocking point.

3. posisi hock (jari penarik string): jari yang digunakan untuk menarik string adalah jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. posisi string pada jari ini adalah pada ruas pertama. pembagian kekuatan tarikan pada jari telunjuk sebesar 15-20%, jari tengah 60-70% dan jari manis 25-35%. nyit-nyit jangan dijepit oleh jari telunjuk maupun jari tengah. tetap rilex selama melakukan tarikan.

4. grip (tumpuan pada pegangan busur): tumpuan /grip yang nyaman. terbagi menjadi 3 bagian, yaitu grip tinggi, sedang dan rendah. masing-masing pemanah bisa menyesuaikan dengan style masing-masing. tekanan pada grip terletak pada tapak tangan antara ibu jari dan jari telunjuk. handle busur jangan digenggam, selalu gunakan sling untuk melakukan tembakan.

5. pre-draw (posisi awalan tarikan): tangan yang memegang busur diluruskan kedepan bersamaan dengan itu siku tangan yang satunya diangkat hingga setinggi telinga. tangan kiri (pemegang busur) lurus jangan di tekuk untuk menghindari sabetan string busur dan laju panah agar lurus sesuai dengan bidikan.

6. draw (tarikan): lakukan tarikan sepanjang mungkin sesuai dengan panjang lengan.

7. posisi angker: posisi angker string lurus dari hidung, celah bibir atas dan bawah hingga dagu masing-masing. bagian atas telunjuk kanan (hock) menyentuh pada bagian dasar rahang kanan.

8. bidikan: bidikkan fisir (alat bidik) ke arah target tembakan. tetap perhatikan line up sebagai patokan tembakan yang terbaik. line up bisa menggunakan patokan tepi daun busur bagian atas, tepi handle bagian atas, atau tepi fisir. patokan dibuat dengan melihat string pada posisi draw dan siap tembak.

9. release (melepaskan panah): saat release semua jari-jari hock rileks. secara tidak langsung string akan lepas dengan sendirinya. badan dan seluruh anggotanya tetap diam hingga panah mengenahi sasaran.

10. gerakan ikutan: gerakan ini secara otomatis terjadi sesat setelah relesae. tapak tangan kanan (jari-jarai hock) bergerak kebelakang sepanjang rahang hingga leher.

Sumber : http://jiwocore.wordpress.com

dengan tambahan

Gambar : www.flatearth.no


latestnews

View Full Version