View Full Version
Selasa, 20 Aug 2013

Jihad Disyariatkan Untuk Menangkal Kerusakan di Muka Bumi

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Syariat jihad turun dari sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Rabb pencipta alam semesta, di antaranya manusia. Dia paling mengetahui hal-ikhwal makhluk-makhluk-Nya; baik sifat dan tabiatnya. Karenanya jika Allah perintahkan jihad (perang) terhadap orang kafir penentang Islam lagi zalim itu pastilah tepat. Karena keberadaan mereka hanya untuk membuat kerusakan di di muka bumi.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman setelah mengisahkan peperangan antara tentara Thalut dan Jalut sehingga terbunuhlah Jalut,

وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ

Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.” (QS. Al-Baqarah: 251)

Allah Tabaraka wa Ta’ala menjelaskan dalam ayat ini bahwa kerusakan pasti terjadi jika jihad ditinggalkan. Karenanya Allah adakan orang-orang beriman dan taat kepada-Nya untuk menolak kerusakan yang diadakan oleh ahli maksiat dan musyrik. Hal ini sebagaimana Allah munculkan Thalut dan bala tentaranya untuk menolak kerusakan yang diperbuat oleh Jalut. “pasti rusaklah bumi ini” maksudnya: binasalah penduduk bumi ini dengan hukuman Allah kepada mereka, lalu rusaklah bumi ini. Tetapi Allah memberikan karunianya kepada manusia dengan memunculkan orang-orang baik untuk melawan orang jahat, memilih orang-orang taat untuk melawan ahli maksiat, menolong orang beriman untuk mengalahkan orang kafir.

Dari sini nampak jelas karunia (anugerah) Allah untuk alam raya ini melalui kewajiban jihad terhadap orang-orang kafir dan melenyapkan tindakan perusakan mereka. Dan dengan izin-Nya melalui tingginya tauhid orang-orang beriman niscaya Allah akan memberikan kemenangan kepada mereka dan menjaga kemakmuran bumi ini.

Sebaliknya, ditinggalkannya jihad maka akan terjadi kerusakan di muka bumi dan terhinakan umat Islam di hadapan umat-umat lain. Allah tidak akan mengangkat kehinaan tersebut sehingga mereka kembali kepada ajaran agamanya dan kembali angkat senjata melawan musuh-musuh mereka.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَ أَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِاالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاَّ لاَ يَنْزَعُهُ عَنْكُمْ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ

Jika kamu telah berjual beli dengan sistem “baiiul ‘innah” memegang ekor sapi dan ridha dengan pekerjaan bertani serta meninggalkan jihad (dijalan Allah), niscaya Allah akan menjadikan kehinaan menguasai kamu, Dia tidak akan mencabutnya dari kalian, hingga kalian kembali kepada agamamu.” (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan yang lainnya dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, lihat Silsilah al-Ahadiits ash-Shahiihah, jilid I hal.42 No.11)

Hanya orang-orang jahil dan agen-agen perusak saja yang menolak syariat jihad. Karena sesungguhnya jihad itu untuk kebaikan manusia penghuni bumi itu sendiri. Wallahu Ta’ala a’lam. [PurWD/voa-silam.com]


latestnews

View Full Version