Oleh: Badrul Tamam
Nasihat Istimewa dari Syaikh Mujahidin, Abu Muhammad Al-Maqdisi kepada ikhwan-ikhwan yang terjun di medan jihad agar tidak tergoda menumpahkan darah kaum muslimin, sampaipun ahli maksiatnya.
“Saudaraku yang istimewa, jika Anda memasuki medan jihad dan ditakdirkan dirimu bertemu sebagian kelompok estrimis, maka jaganlah engkau lalai akan kehormatan darah kaum muslimin, setiap muslim, sehingga ahli maksiat dari kalangan mereka,” tuturnya dalam risalah kepada siddiqin dari orang-orang pergi ke bumi jihad di Suriah.
Beliau mendasarkan nasihatnya ini kepada sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di haji Wada’, “Sesugguhnya darah dan harta kalian haram atas kalian (menumpahkan dan mengambil) sebagaimana keharaman (kehormatan) hari kalian ini, di bulanmu ini, dan di negerimu ini.”
Beliau mengingatkan, ancaman membunuh seorang mukmin dengan sengaja termasuk salah satu ancaman paling keras dalam Al-Qur'an. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. Al-Nisa’: 93)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga menyamaikan ancaman keras dalam sunnahnya,
لَوْ أَنَّ أَهْلَ السَّمَاءِ وَأَهْلَ الأَرْضِ اشْتَرَكُوا فِي دَمِ مُؤْمِنٍ ؛ لأَكَبَّهُمُ اللَّهُ فِي النَّارِ
“Kalau saja penduduk langit dan penduduk bumi bersekongkol untuk menumoahkan darah seorang mukmin (membunuhny), nicaya Allah akan menelungkupkan mereka ke neraka.” (HR. At Tirmidzi. Dishahihkan Al-Albani dalam Al-Targhib wa Al-Tarhib no.2442)
Nasihat mulia yang dipublish pada 22/8/2014 tersebut disampaikan agar mujahidin yang datang jauh-jauh dari negeri mereka tidak malah menjadi bara yang mengobarkan api peperangan antar kaum muslimin. Tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan dengan atas nama daulah dan khilafah, atau atas nama jihad dan mencari kesyahidan, atau dalam rangka memerangi shahawat, tanpa adanya bukti dan dalih yang benar. Ujung dari tindakan ngawur tersebut, menurut beliau, akan menjadikan mujahidin tadi sebagai bahan bakar Jahannam. Padahal mereka keluar dari rumahnya dengan berharap surga dan dijauhan dari neraka.
Syaikh Al-Maqdisi menghususkan risalahnya ini kepada para mujahidin yang berhijrah ke negeri-negeri jihad untuk melaksanakan amal ibadah yang paling dicintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Beliau memanggil para mujahidin tadi dengan akhi al-shiddiq (saudaraku yang jujur). Karena Allah telah menyifati ahlul jihad dengan sifat yang istmewa, yaitu al-shidqu (jujur). Allah berfirman di penutup firmannya tentang ghazwah ‘Usroh (perang Tabuk) dan setelah mengisahkan tentang para pembelot darinya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. Al-Taubah: 119)
Allah berfirman tentang kaum mukminin mujahidin sejati,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat: 15)
Allah menyifati kaum muhajirin dan anshar dengan kejujuran karena mereka sungguh-sungguh menolong Allah dan Rasul-Nya.
لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
“(Juga) bagi para fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hasyar: 8)
Sayangnya Syaikh Al-Maqdisi kepada orang-orang yang jujur berjihad melahirkan risalah istimewa ini yang dikhususkan untuk mereka, karena dengan kejujuran Allah akan memberikan petunjuk kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukkan kepada surga. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]