View Full Version
Kamis, 28 May 2015

Mujahid Harus Banyak Istighfar

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Dosa dan kesalahan menjadi sebab tertundanya kemenangan. Bahkan, dosa pula yang menjadikan pertolongan Allah terlambat datang. Sehingga kekalahan demi kekalahan menimpa umat Islam. Dengan dosa dan maksiat mujahidin, musuh mendapatkan kemenangan.

Lihatlah, kisah perang Uhud, apa yang menyebabkan kaum muslimin dikalahkan musuh saat itu? Tidak lain adalah dosa dan kesalahan mereka, salah satunya tidak patuh kepada perintah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. Al-Nuur: 63)

Jika demikian dampak kemaksiatan dan dosa dalam perjuangan, bagaimana kaum mujahidin bisa mendapatkan kemenangan? Sementara salah dan dosa merupakan keniscayaan pada diri mereka.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam hadits Qudsi, “wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian senantiasa mengerjakan kesalahan di waktu malam dan siang. . .” (HR. Muslim)

Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Setiap anak Adam banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang bertaubat.” (HR. Ahmad, Al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan lainnya. Syaikh Al-Albani menghasankan haditas ini)

Dosa dan kemaksiatan adalah penyakit dalam perjuangan. Keduanya menjadi sebab terbesar datangnya kehinaan dan kekalahan. Sebaliknya, bersih dari dosa termasuk salah satu sebab datangnya pertolongan dan kemenangan. Sehingga memohon ampunan (istighfar) kepada Allah Ta'ala menjadi satu keharusan, karena tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali hanya Dia semata.

Imam Qatadah berkata,

إِنَّ الْقُرْآنَ يَدُلُّكُمْ عَلَى دَائِكُمْ وَدَوَائِكُمْ ، أَمَّا دَاؤُكُمْ فَذُنُوبُكُمْ ، وَأَمَّا دَوَاؤُكُمْ فَالاسْتِغْفَارُ

Sesungguhnya Al-Qur'an ini menunjuki kalian akan penyakit dan obat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa-dosa kalian. Sedangkan obat-obat kalian adalah istighfar.” (Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)

Allah telah abadikan doa istighfar pejuang Uhud saat kesulitan dan cobaan datang. Yakni saat sebagian mereka gugur di medan perang. Namun, mereka itu tetap teguh, tidak melemah, tidak menyerah, dan terus memohon pertolongan kepada Allah Ta'ala.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Ali Imran: 147)

Selain doa istighfar di atas, mujahidin bisa memperbanyak dengan kalimat-kalimat istighfar yang lain, seperti:

1. Doa istighfar dan pengakuan dosa dari Nabi Yunus ‘Alaihis Salam;

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

"Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

2. Istighfar yang dibaca Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam seratus kali dalam sehari. [Baca: Termasuk Sunnah: Baca Istighfar 100 Kali di Pagi Hari]

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.” (HR. Muslim dan lainnya)

3. Istighfar yang diajarkan kepada Abu Bakar al-Shiddiq Radhiyallahu 'Anhu untuk dibaca dalam shalatnya,

اللَّهُمَّ إنِّي ظَلَمْت نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا ، وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلَّا أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِك وَارْحَمْنِي ، إنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

"Ya Allah, Sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkau Dzat Maha pengampun lagi Penyayang." (Muttafaq 'Alaih)

4. Doa Istighfar penghapus semua dosa terbesar:

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

“Aku mohon ampun dan bertaubat kepada Allah yang tiada tuhan (berhak disembah) kecuali hanya Dia, Dzat Maha hidup kekal dan berdiri sendiri”

Dari Zaid bin Haritsah –maula Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam- berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ قَالَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ غُفِرَ لَهُ وَإِنْ كَانَ قَدْ فَرَّ مِنْ الزَّحْفِ

“Siapa yang membaca Asataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihi maka akan diampuni dosanya walaupun ia pernah lari dari medan perang.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, al-Thabrani, Al-Hakim dan Ibnu Abi Syaibah.  Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

5. Istighfar yang biasa dibaca Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam;

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى أَمْرِى وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى جِدِّى وَهَزْلِى وَخَطَئِى وَعَمْدِى وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِى

Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penutup

Masih banyak bentuk istighfar lainnya yang bisa diamalkan para mujahidin di medan jihadnya. Dan sesungguhnya istighafar menjadi satu keharusan bagi mujahidin untuk memperoleh pertolongan Allah dan kemenangan atas musuh-musuh mereka. Maka tepatlah jika Syaikh Abu Hamah Al-Muhajir memasukkannya dalam Silsilah Zaad al-Mujahid (bekal bagi mujahid) di halaman, 26. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version