Soal:
Asalamu ‘Alaikum, Pak Ustatdz. Kalau ilmu pengasihan itu hukumnya halal, haram, apa makruh? Mohon penjelasannya?
Muhamad - Jakarta
Jawab:
Wa'alaikumus Salam Warahmatullah . . . Saudaraku Muhammad rahimakallahu. Ilmu pengasihan –sebagian pengertiannya- adalah ilmu ghaib yang berfungsi memikat hati orang agar cinta dan sayang kepada pemiliknya.
Prakteknya, sebagian jenisnya ditujukan kepada semua orang agar saat melihat pemiliknya menjadi cinta, sayang, dan simpati.
Sebagian lainnya disasarkan kepada orang tertentu agar orang tersebut jatuh cinta kepada orang yang merapal ilmu Pengasihan.
Cara menghasilkannya dengan melakukan ritual tertentu, merapal doa atau mantra, atau memakai jimat.
Proses “Ilmu pengasihan” ini bersinggungan dengan kesyirikan dan kebid’ahan. Meminta bantuan setan untuk menyihir (menaklukkan) target. Hukumnya haram dan termasuk dosa besar yang paling besar.
Dosa syirik membahayakan akidah & iman pelakunya; bisa membatalkannya dan menghapuskan amal-amal baiknya. Jika dibawa mati, haram mendapat ampunan dari Allah dan haram masuk surga.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al-Zumar: 65)
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun." (QS. Al-Maidah: 72)
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS. Al-Nisa': 48)
Islam membangun kecintaan karena Allah. Mencintai orang karena Allah. Melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai; di antaranya dengan senantiasa berbuat baik kepada orang. “Rahmati yang di bumi, niscaya yang dilangit akan merahmatimu,” al-hadits.
Senantiasa mencari mencari ridha Allah dengan benar, walau harus korbankan ridha manusia, maka Allah akan tanamkan rasa cinta pada diri manusia kepadanya. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]