View Full Version
Senin, 20 Feb 2017

Memberikan Zakat ke Adik yang Faqir?

Soal:

Assalamu ‘Alaikum, Ustadz mau tanya.. Bolehkah zakat mall diberikan kepada adik yang tidak bekerja setahun ini? Sudah berkeluarga dg 2 anak, istrinya bekerja. Jazakallah

08586985****

 

Jawab:

Wa'alaikumus salam warahmatullah...

Al-Hamdulillah. Shalawat dan salam atas Rasulillah dan keluarganya. Adik Anda yang sudah tidak bekerja setahun ini berarti tidak memiliki penghasilan. Sedangkan ia memiliki kewajiban menafkahi keluarganya; seorang istri dan 2 anak. Bisa kami simpulkan, kondisinya miskin atau tidak mampu menunaikan kewajiban nafkah untuk keluarganya.

Memberikan zakat mall kepada kerabat dekat yang miskin  dari keluarganya (adik termasuk di dalamnya) dibolehkan. Bahkan termasuk pihak yang harus lebih diutamakan daripada orang-orang miskin yang bukan kerabatnya. Memberikan sedekah (termasuk zakat) kepada kekrabat memiliki dua keutamaan; yaitu sebagai sedekah dan sebagai silaturahim.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ وَهِيَ عَلَى ذِي الرَّحِمِ ثِنْتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ

Sedekah kepada orang miskin adalah (dapat pahala,_pent) sedekah. Sedangkan sedekah kepada kerabat ada dua pahala; pahala sedekah dan pahala silaturahim.” (HR. Al-Tirmidzi, beliau berkata: hadits hasan)

Syaratnya, kerabat tersebut bukan berada di bawah tanggungan dirinya dalam urusan nafkah. Jika ia berada dalam tanggungan nafkah Anda maka tidak boleh memberikan zakat Anda kepadanya.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin Rahimahullah berkata,

يجوز أن تدفع زكاة الفطر وزكاة المال إلى الأقارب الفقراء ، بل إنَّ دفعَها إلى الأقارب أولى من دفعها إلى الأباعد ؛ لأن دفعَها إلى الأقارب صدقةٌ وصلةٌ ، لكن بشرط ألا يكون في دفعها حمايةُ ماله ، وذلك فيما إذا كان هذا الفقير تجب عليه نفقته أي على الغني ، فإنه في هذه الحال لا يجوز له أن يدفع حاجته بشيء من زكاته  لأنه إذا فعل ذلك فقد وفر ماله بما دفعه من الزكاة، وهذا لا يجوز ولا يحل.

Zakat fitrah dan zakat mal boleh diberikan kepada kerabat dekat. Bahkan memberikan zakat itu kepada kerabat dekat lebih utama daripada diberikan kepada kerabat jauh. Karena memberikan zakat kepada kerabat dekat termasuk sedekah dan silaturahim. Tetapi dengan syarat, mengeluarkan harta zakat itu bukan sebagai trik menjaga (melindungi) hartanya. Yakni, saat si fakir itu menjadi beban tanggungannya (dalam urusan nafkahnya_red), yakni si orang kaya itu. Dalam masalah ini tidak boleh memenuhi kebutuhan (tugasnya) dari zakatnya sendiri. Karena jika ia lakukan itu maka ia telah tutupi kewajiban nafkah dari hartanya dengan zakat yang telah dikeluarkannya. Ini tidak boleh dan tidak halal.” (Majmu’ fatawa wa Rasail, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, jilid XIX, dikutip dari situs islamway.net)

Beliau menambahkan,

أما إذا كان لا تجب عليه نفقته، فإن له أن يدفع إليه زكاته، بل إن دفع الزكاة إليه أفضل من دفعها للبعيد لقول النبي صلى الله عليه وسلم: صدقتك على القريب صدقة وصلة

Adapun jika nafkah kerabatnya itu bukan menjadi tanggungannya, ia boleh serahkan zakatnya itu kepadanya. Bahkan, memberikan zakat kepadanya lebih utama daripada menyerahkannya kepada orang jauh, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Sedekahmu kepada orang dekat (kerabat) adalah sedekah dan silaturahim”.

Pendapat Syaikh Ibnu Bazz Rahimahullah juga serupa,

أما بقية الأقارب كالإخوة، والأعمام، وبني العم، وبني الخالة، وأشباههم، فيعطون الزكاة إذا كانوا فقراء، أو غارمين، عليهم ديون ما يستطيعون أدائها

Adapun kerabat yang lain seperti saudara kandung, paman dari pihak Bapak, saudara sepupu, dan yang serupa dengan mereka; mereka diberi zakat jika mereka miskin atau orang-orang yang berhutang, mereka punya hutang yang tak sanggup membayarnya.

Beliau berdalil dengan QS. Al-Taubah: 60 di atas. Dan zakat itu bernilai sedekah dan silaturahim.

Ringkasnya, Anda boleh memberikan zakat mall Anda kepada adik kandung Anda yang miskin tersebut. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version