Soal:
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh . . . Sedang shalat Qobliyah atau Tahiyatul masjid dan belum selesai, terus ada iqomah. Pertanyaan, shalatnya diputus atau diteruskan?
Budi - Purworejo
Jawab:
Wa’alaikumus Salam Warahmatullah Wabarakaatuh....
Al-Hamdulillah. Shalawat dan salam atas Rasulillah, keluarga dan para sahabatnya.
Apabila Anda sudah menyelesaikan rakaat pertama secara penuh dan berada di rakaat kedua, maka selesaikan shalat tersebut dengan cara lebih cepat. Anda tidak boleh memutus (membatalkan) shalatnya tersebut. Karena Anda sudah di rakaat yang sempurna yang berarti benar-benar dalam shalat. Allah melarang sengaja membatalkan amal shalih yang sudah ditegakkan.
وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
"Dan janganlah kamu memabatalkan (merusak) amal-amalmu." (QS. Muhammad: 33)
Apabila belum merampungkan satu rakaat maka hendaknya ia memutus (membatalkan) shalatnya. Karena ia belum shalat dengan sempurna. Karena yang kurang dari satu rakaat tidak terhitung satu shalat.
“Yang kurang dari satu rakaat tidak terhitung satu shalat,” kata Syaikh Abdul Karim bin Abdullah al-Khudhair hafidzahullah di fatwanya berjudul Idza Uqimat al-Shalah Wasyara'a Bitahiyyah al-Masjid, Hal Yaktafi Birak'ah wa Yusallim?.
Caranya membatalkannya dengan mengucapkan salam ke kanan dan kiri dalam kondisinya.
Dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مفتاح الصلاة الطهور ، وتحريمها التكبير ، وتحليلها التسليم
“Kuncinya shalat adalah bersuci, pembukanya adalah takbir, dan penutupnya adalah salam.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Ibnu)
Adapun mencukupkan satu rakaat saja, maka jangan (lakukan). Karena siang hari bukan saat untuk witir. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
* Dijawab oleh Badrul Tamam
* Kirimkan pertanyaan ke email: [email protected] atau 087781227881 (WA, SMM, Telp)