View Full Version
Selasa, 21 Nov 2017

Orang Tua Tak Mampu, Berdosa Tidak Aqiqahi Anaknya?

Soal:

Assalam ‘Alaikum Wr. Wb.  Bpk ustad. Bagaimana hukumnya kalau anak kita tidak di aqiqahi sedangkan  kita gak mampu. Apakah itu wajib....?

Jawab:

Wa’alaikumus Salam Wr. Wb.

Al-Hamdulillah. Shalawat dan salam atas Rasullillah, keluarga dan para sahabatnya.

Mengaqiqahi anak adalah sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, para sahabatnya dan tabi’in. Yaitu orang tua menyembelih hewan aqiqah (domba atau kambing) atas kelahiran anaknya sebagai bentuk syukur kepada Allah Subahanahu wa Ta'ala.

Hukumnya, menurut jumhur ulama, adalah sunnah mu’akkadah. Tugas ini tertuju kepada orang tua si bayi.

Ulama Lajnah Daimah berkata,

العقيقة سنة مؤكدة ، عن الغلام شاتان تجزئ كل منهما أضحية ، وعن الجارية شاة واحدة ، وتذبح يوم السابع ، وإذا أخرها عن السابع جاز ذبحها في أي وقت ، ولا يأثم في تأخيرها ، والأفضل تقديمها ما أمكن

Aqiqah adalah sunnah mu’akkadah (sangat ditekankan). Untuk anak laki-laki dengan 2 ekor kambing; setiap ekornya sudah boleh untuk kurban. Sedangkan anak wanita satu ekor saja. Disembelih hari ketujuh. Apabila diakhirkan setelah hari ketujuh, tetap boleh, menyembelihnya kapan saja. Tidak berdosa mengakhirkannya. Paling utama, menyegerakannya secepat mungkin.” Fatawa al-Lajnah al-Daimah: 11/439)

Tugas aqiqah ini berlaku bagi orang tua yang mampu atau berkecukupan. Jika orang tuanya faqir, tidak harus melaksanakan segera. Tidak menunaikan aqiqah karena faqir atau miskin tak berdosa. Ini berdasarkan firman Allah Subahanahu wa Ta'ala,

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

 “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)

وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ

Dan Allah tidak menjadikan atas kalian kesulitan dalam mengamalkan dien.” (QS. Al-Hajj: 78)

اتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Maka bertakwalah kepada Allah semampu kalian.” (QS. Al-Taghabun: 16)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

إِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ ، وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Apabila aku perintahkan kepadamu satu perintah maka kerjakan semampumu. Apabila aku larang dari sesuatu maka jauhilah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Aqiqah ini bisa ditunda sampai orang tua memiliki kemapanan untuk melaksanakannya. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version