View Full Version
Kamis, 15 Mar 2018

Saat Berada di Kamar Mandi, Jawab Adzan Dalam Hati

Soal:

Assalamu 'Alaikum Ustadz,,, Jika kita mendengar adzan saat berada di kamar mandi, lalu kita jawab dalam hati, bolehkah itu?

 

Jawab:

Wa’alaikuumus Salam Warahmatullah ... Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah. Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.  

Saat seseorang berada di tempat yang tidak suci –semacam kamar mandi atau kamar kecil- agar tidak membawa benda atau barang yang bertuliskan dzikrullah. Begitu juga agar tidak berdzikir dengan lisannya. Semua ini sebagai bentuk pengagungan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan kelimat dzikir kepada-Nya.

ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)

Karenanya, saat seseorang berada di kamar mandi atau kecil tidak dianjurkan untuk menirukan kalimat adzan yang berkumandang.

Sebagaimana yang telah maklum, bagi orang yang mendengar kumandang adzan agar menyimaknya dan menirukan apa yang dibaca mu’adzin. Dan kalimat Adzan terdiri dari kumpulan kalimat-kalimat dzikir yang agung. [Baca: Pahala Menyimak dan Menjawab Adzan]

Imam al-Nawawi Rahimahullah berkata,

وإذا أراد دخول الخلاء ومعه شيء عليه ذكر الله تعالى فالمستحب أن ينحيه

Apabila ia hendak masuk kamar kecil dan ia membawa benda bertuliskan lafadz Allah Ta’ala; maka dianjurkan agar menyingkirkannya.

Perkataan beliau yang lain di “al-Adzkar”: Dimakruhkan dzikir dan berbicara saat buang hajat; baik di padang pasir (tempat terbuka) atau dibangunan (toilet;-pent). Sama saja dalam hal itu semua dzikir dan pembicaraan kecuali pembicaraan darurat. Sampai-sampai sebagian sahabat kami berkata: apabila ia bersin tidak bertahmid, jangan pula bertasymit kepada orang yang bersin, tidak menjawab salam, tidak menjawab adzan muadzin, dan orang yang mengucapkan salam tidak berhak dijawab. Berbicara dalam semua ini makruh tanzih dan bukan tahrim. Jika ia bersin lalu bertahmid dengan hatinya dan tidak menggerakkan lisannya maka tidak apa-apa. Begitu juga yang ia lakukan saat jima’.”

Karenanya, tidak dianjurkan menirukan suara muadzin dan bedo’a sesudah adzan saat berada di dalam kamar mandi atau kamar kecil. Larangan di sini mengucapkan dengan lisan. Adapun menirukan dalam hati, maka tidak dilarang. Namun menjawab dengan hati bukan sifat menjawab dengan sempurna. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]

  • Dijawab: Badrul Tamam
  • Kirimkan artikel atau pertanyaan ke [email protected] atau ke 087781227881 (SMS/WA)

latestnews

View Full Version