Soal:
Assalamu'Alaikum Ustadz....mohon maaf mau nanya ustadz..bolehkah wanita yangsedang haid dzikir surah al-Ikhlas ustadz?
Jawab:
Wa'alaikumus Salam Warahmatullah... Alhamdulillah, segala puji milik Allah. Shalawat dan salam atas Rasulullah dan keluarganya.
Penanya –Allah merahmatimu- wanita haid boleh membaca Al-Qur’an dari hafalannya. Juga dibolehkan membaca dzikir-dzikir; seperti dzikir pagi dan sore hari, dzikir keluar rumah, dzikir hendak makan, dzikir selesai makan, dzikir hendak masuk kamar kecil, dzikir hendak tidur, dan selainnya.
Surat Al-Ikhlas termasuk salah satu bacaan dzikir pagi dan sore, serta dzikir jelang tidur. Boleh baginya membaca surat Al-Ikhlas dalam dzikir-dzikir tersebut atau dibaca dari hafalan.
[Baca: Wanita Haid Masih Boleh Baca Al-Qur'an dan Dzikir]
Syaikh Ibnu Bazz rahimahullah berkata,
الحائض والنفساء يشرع لهما ما يشرع للناس من التسبيح والتهليل والتكبير والذكر والدعاء والاستغفار بالقلب واللسان لا بالقلب وحده بل حتى باللسان، مشروع لها أن تذكر الله وتسبحه وتعظمه وتجيب المؤذن والمقيم تجيبهما، وتقول مثل قولهما وتقول عند الحيعلة: لا حول ولا قوة إلا بالله، لا حول ولا قوة إلا بالله، وتصلي على النبي بعد الأذان عليه الصلاة والسلام تقول: اللهم! رب هذه الدعوة التامة.. إلى آخره، كل هذا مشروع للجميع الحائض والنفساء وغيرهما
“Disyariatkan bagi wanita haid dan nifas apa saja yang disyariatkan (diperintahkan,-pent) bagi manusia berupa tasbih, tahlil, takbir, dzikir, doa dan istighfar dnegan hati dan lisan. Bukan dengan hati saja. Tapi hingga dzikir dengan lisan. Disyariatkan baginya menyebut nama Allah (berdzikir), menyucikan-Nya, mengagungkan-Nya, menjawab adzan dan iqomah, mengucapkan seperti yang diucapkan muadzin, menjawab Laa Haula wa Laa Quwwata Illaa Billah saat hai’alatain, membaca shalawat dan salam atas Nabi setelah adzan, lalu berdoa setelahnya: Allahumma Rabba Hadzihid Dakwatit taammah ... hingga akhir.. semua ini disyariatkan bagi semuanya; wanita haid dan nifas serta yang lainnya.”
Amal sholeh secara umum disyariatkan bagi wanita haid untuk mengerjakan amal-amal ibadah umum itu.
Yang dilarang dari wanita haid adalah shalat, berpuasa, thawaf, i’tikaf, berhubungan suami istri, dan membaca Al-Qur’an dengan memegang mushaf –menurut salah satu pendapat yang lebih aman-.
Adapun membaca Al-Qur’an dari hafalan, tanpa pegang mushaf, atau membaca dari tarjamah maka itu dibolehkan. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]