View Full Version
Kamis, 08 Oct 2020

Kiat Lisan Menghasilkan Pahala Sedekah

Soal:

Kiat-kiat agar lisan mengandung sedekah?

Jawab:

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah. Shalawat dan salam atas Rasulullah dan keluarganya.

Sesungguhnya lisan bisa menjadi alat menghasilkan pahala. Demikian pula bisa menjadi sumber dosa dan malapetaka. Karenanya, pastikan kalimat yang keluar dari lisan bernilai kebaikan.

Perlu diketahui, setiap kalimat terucap akan dicatat. Tidak ada satu kata kecuali dinilai pahala atau dosa. Oleh sebab itu, berhati-hati saat berucap.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18)

Lalu, bagaimana ucapan kita bisa bernilai pahala sedekah?

Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhu menuturkan bahwa suatu hari sejumlah sahabat muhajirin yang miskin datang kepada Rasullullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Mereka berkata, “Ya Rasulallah, orang kaya pergi membawa pahala yang banya. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa, dan mereka masih bisa bersedekah dengan harta mereka yang banyak (sementara kami tidak bisa).”

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab,

أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُونَ؟ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةً، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ، وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ

Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah? Sesungguhnya setiap tashbih (Subhanallah) merupakan sedekah, setiap takbir (Allahu Akbar) merupakan sedekah, setiap tahmid (Al-Hamdulillah) merupakan sedekah, setiap tahlil (Laa Ilaaha Illallaah) merupakan sedekah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan sedekah dan pada kemaluan kalian (maksudnya adalah melakukan jima’ dengan istri) merupakan sedekah." (HR. Muslim)

Dalam hadits lain tentang kewajiban harian untuk menyedekahi 360 persendian, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan bentuk amalnya,

فكُلُّ تَسْبِيحةٍ صدقَةٌ، وكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وكُلُّ تَكْبِيرةٍ صدقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالمعْرُوفِ صَدقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنكَرِ صدقَةٌ

Maka setiap bacaa tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah,  setiap bacaan tahlil adalah sedekah, setiap bacaan takbir adalah sedekah, beramar ma’ruf adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah.” (HR. Muslim)

Dalam redaksi lain, ada tambahan “dan setiap kalimat thayyibah (yang baik) adalah bernilai sedekah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Setiap bentuk kebaikan yang dibenarkan syariat dan akal sehat termasuk sedekah seperti mengajak bersedekah, membantu orang miskin, menyantuni anak yatim, mengajak kerja bakti, mendamaikan dua orang yang berseteru, dan semisalnya.  

Ringkasnya, ucapan lisan yang berisi perkara ma’ruf (kebaikan) terhitung sedekah. Tentu ini berlaku bagi orang beriman. Karena iman adalah syarat diterima amal shalih.

Bentuk nyata agar ucapan bernilai sedekah adalah dzikir, istighfar, memberi nasihat, menyuruh berbuat baik, mencegah berbuat buruk, berkata sopan kepada orang tua, berkata santun kepada sesama, mengajak orang kepada Allah (berdakwah), dan semisalnya. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]

* Dijawab: Badrul Tamam

* Kirimkan Tulisan (artikel dakwah) / pertanyaan ke [email protected] / 087781227881 (SMS/WA)


latestnews

View Full Version