Soal:
Assalamu ‘Alaikum Ustadz, saya ini sudah berusia 70 tahun lebih. Dan saya itu selalu ingat mati. apalagi kalau ada orang yang meninggal. Adakah doa khusus agar meraih akhir hayat yang baik?
Ibu Nur
Jawab:
Wa’alaikumus Salam Warahmatullah … Alhamdulillah, segala puji milik Allah. Shalawat dan salam atas Rasulillah dan keluarganya.
Ibu Nur yang Allah rahmati, ingat mati itu diperintahkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Al-Qur’an juga berulang mengingatkan akan kematian. Karenanya, selalu ingat mati itu baik. Bahkan, sebagaian ulama berkesimpulan bahwa mengingat mati adalah ibadah. Dengannya, hati akan menjadi lembut dan khusyu’.
Tentunya, ingat mati yang terpuji ini apabila mendorong diri untuk menyiapkan bekalnya. Yaitu berhenti dari kemaksiatan dan mendorong kepada ketaatan.
Adapun doa meraih husnul khatimah terdapat di Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Di antaranya,
Doa Nabi Yusuf 'Alaihis Salam agar diwafatkan sebagai seorang muslim sejati,
تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
“Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.” (QS. Yuusuf: 101)
Mantan tukang sihir Fir’an yang telah bertaubat juga berdoa dengan doa serupa,
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf: 126)
Doa agar Allah selalu menjaga hati kita, meneguhkannya di atas hidayah hingga akhir hayat, dan tidak menggelincirkan hati kepada kesesatan, khususnya di akhira hayat,
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imran: 8)
Raslullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sering berdoa agar hati diteguhkan di atas dien dan diarahkan kepada ketaatan,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu." (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
Boleh berdoa dengan selain yang ma’tsur dan dengan bahasa kita meminta husnul khatimah.
Namun perlu dicatat, tidak cukup hanya doa. Harus ada kesungguhan untuk menjaga iman dan istiqomah dalam ketaatan. Sebagaimana firman Allah Subahanahu wa Ta'ala,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".” (QS. Fushshilat: 30)
Husnul khatimah diperoleh dengan istiqomah dan selalu menjaga hati dengan menghadirkan niatan-niatan baik.
Orang yang menjalankan ketaatan sehari, lalu berhenti lima hari maka akan sulit meraih husnul khatimah. Maka orang yang tidak istiqomah rawan mengalami su’ul khatimah.
Selalu bersihkan hati dari niatan-niatan buruk kepada Allah. Karena banyak orang mengalami su’ul khatimah karena adanya dasisatul su’. Yaitu rencana-rencana atau keinginan berbuat buruk.
Karenanya, hilangkan niatan-niatan buruk dalam hati. Sebaliknya, terus hadirkan niatan baik dalam hati untuk taat dan berbuat baik. Semoga dengan itu Allah teguhkan kita di atas Islam dan ketaatan hingga akhir hayat. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
* Dijawab: Badrul Tamam
** Kirimkan tulisan keislaman atau pertanyaan ke [email protected] / 087781227881 (SMS/WA)